TEMPO.CO, Sidoarjo - Kargo Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, akhirnya dibuka kembali. “Sudah dibuka sejak pukul 10.20,” kata seorang petugas Bandara yang menolak dikutip namanya di Juanda, Kamis, 9 April 2015. Kargo bandara itu dibuka setelah Presiden Joko Widodo memerintahkan Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) untuk membuka kembali kargo Bandara Juanda yang ditutup beberapa waktu lalu.
Perintah langsung Presiden itu disampaikan dalam rapat koordinasi antara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, perwakilan PT Angkasa Pura (Persero), Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut, Gubernur Jawa Timur, serta Wakil Bupati Sidoarjo di Gedung VIP Bandara Juanda, Kamis, 9 April 2015.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyurati Presiden untuk mengintervensi konflik yang terjadi di Bandara Juanda mengenai penutupan akses kargo dari terminal 1 ke terminal 2. “Para pengusaha di bidang perdagangan datang ke saya, protes penutupan kargo ini,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur, akibat penutupan akses kargo itu, volume ekspor berbagai jenis komoditas dan produk unggulan Jawa Timur menurun karena terkendala pengiriman. Sekitar 261 kontainer menumpuk per hari sehingga sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas barang ekspor.
Surat yang dikirim pada 6 April dan ditembuskan kepada Yuddy Chrisnandi itu ditindaklanjuti hari ini. “Semoga ini jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik,” kata Gubernur.
Menteri Yuddy Chrisnandi mengatakan Presiden berpesan agar masalah internal seperti kargo Bandara Juanda tidak terulang lagi. “Pesan Presiden, tanggalkan ego sektoral, bekerja lintas sektoral, dan tingkatkan koordinasi,” katanya menyampaikan pesan Presiden. Semua pihak yang terkait dengan masalah ini merupakan satu sistem tata kelola.
Rapat menghasilkan beberapa kesimpulan bahwa persoalan internal diselesaikan dalam suasana satu sistem koordinasi pemerintahan melalui proses musyawarah mufakat. Penyelesaian masalah juga tidak boleh mengganggu pelayanan publik, apalagi mengorbankan kegiatan ekonomi masyarakat.
Yuddy mengatakan pihaknya menemukan tumpukan barang yang belum dikirim akibat kargo ditutup. Kondisi itu sangat mengganggu perekonomian masyarakat. “Kami harap besok pagi sudah menerima laporan pembukaannya.”
MOHAMMAD SYARRAFAH