TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt akan diluncurkan akhir April mendatang. Peluncuran akan dilakukan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.
"Akhir April setelah Konferensi Asia Afrika," kata Sudirman seusai bertemu presiden di Istana Merdeka, Rabu, 8 April 2015. Peluncuran itu akan dikemas menjadi semacam acara publik. Tujuannya, untuk menjelaskan kepada masyarakat luas tentang proyek tersebut. Selain kepada publik, acara itu juga akan dijadikan sebagai momen sosialisasi bagi para investor.
Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan, baik pembangkit maupun transmisi hingga 42 ribu MW dalam lima tahun mendatang. Rinciannya 35 ribu MW proyek baru dan 7 ribu MW sisa proyek percepatan listrik 10 ribu MW tahap I yang akan rampung pada akhir tahun ini.
Pembangkit tersebut nantinya akan mengurangi penggunaan energi fosil yakni solar. Rencananya, hampir 60 persen pembangkit akan menggunakan batu bara, dan sisanya baru menggunakan minyak solar.
Adapun kebutuhan investasi proyek yang rencananya akan tuntas pada 2019 ini mencapai Rp 1.100 triliun. Porsi investasi proyek pembangkit 35 ribu MW, kata Sudirman, dipegang oleh Perusahaan Listrik Negara sebesar 10 ribu MW. "Sedangkan sisanya, 25 ribu megawatt oleh investor."
FAIZ NASHRILLAH