TEMPO.CO, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan kenaikan penyaluran zakat pada 2015.
Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin mengatakan setiap tahunnya terjadi tren kenaikan penyerapan zakat. Pada 2013, ujar dia, Baznas berhasil menghimpun dana zakat sebesar Rp 2,3 triliun di seluruh Indonesia. Angka ini naik menjadi Rp 3 triliun pada 2014.
"Kami menargetkan tahun ini menyentuh angka Rp 5 triliun," tutur Didin di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 30 Maret 2015. Menurut dia, dengan jumlah penduduk yang banyak, Indonesia mempunyai potensi zakat sebesar Rp 217 triliun.
Dengan dukungan dari pemerintah, Didin optimistis target zakat tahun ini bisa tercapai. Dia ingin para petugas zakat atau amil tidak lagi menunggu muzaki (pemberi zakat), tapi bisa datang langsung ke masyarakat. "Tahun lalu, ada sekitar 3,4 juta penerima zakat atau mustahik," kata Didin.
Sebagai bukti keseriusan untuk terus mengejar potensi zakat, Bank Indonesia menginisiasi kerja sama lembaga keuangan syariah agar bersinergi. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bentuk kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman ini melingkupi technical capacity building untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan tata kelola yang baik. Kerja sama ini melibatkan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Baznas, dan Badan Wakaf Indonesia.
Agus berharap kerja sama ini bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan. Pasalnya, sekitar 40 persen penduduk Indonesia belum mendapatkan akses terhadap lembaga keuangan. "Semoga bisa mendorong financial inclusion melalui penguatan basis produksi yang lebih luas," ujarnya.
ADITYA BUDIMAN