TEMPO.CO, Indramayu - Pemerintah menyatakan tak akan mengimpor beras hingga akhir tahun ini. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan stok beras dalam negeri hasil panen petani dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Untuk wilayah Jawa Barat, Amran melanjutkan, padi yang akan panen berasal dari lahan seluas 500 ribu hektare. Dengan rata-rata hasil panen sekitar 8 ton per hektare, maka akan ada stok beras kurang-lebih 4 juta ton.
Jumlah tersebut bisa dikonsumsi selama dua bulan untuk semua daerah di Indonesia. "Itu baru Jawa Barat, belum termasuk Jawa Tengah dan Jawa Timur serta daerah lainnya," kata Amran saat panen raya perdana musim tanam 2014/2015 di Desa Sukamelang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Rabu, 11 Maret 2015.
Cukupnya stok beras tersebut, menurut Amran, sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Bahkan kebijakan untuk tidak mengimpor beras pun sudah diputuskan secara resmi dalam rapat kerja dengan Presiden.
Kebijakan itu didukung pula para gubernur yang daerahnya selama ini menjadi lumbung padi nasional, termasuk Jawa Barat. Dengan kondisi ini, Amran pun optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan.
Untuk mencapai swasembada pangan, sejumlah perubahan regulasi pun telah dilakukan. Di antaranya mempercepat pencairan bantuan yang dibutuhkan petani, seperti traktor.
Dengan regulasi yang baru, telah dikirim 10 ribu traktor ke seluruh Indonesia hanya dalam waktu sepuluh hari. Padahal, jika menggunakan regulasi lama, bantuan traktor itu baru bisa diserahkan kepada petani sekitar Mei dan Juni.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan dia dan beberapa gubernur lain sudah sepakat bahwa Indonesia tidak membutuhkan beras impor. Produksi beras dari petani dianggap sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Sudah saatnya dunia mengetahui Indonesia bisa swasembada beras," kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan.
Aher pun menyampaikan apresiasinya atas gerak cepat Menteri Pertanian dalam usaha meningkatkan produksi pertanian. Salah satunya dalam program pemberian bantuan traktor bagi petani di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Barat.
Saat ini Jawa Barat telah menerima bantuan 1.999 traktor dari Kementerian Pertanian. Pada 2015, Kementerian akan membagikan lagi 2.500 traktor ditambah 1.500 traktor dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
IVANSYAH