TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sukhyar mengatakan pemerintah akan mempunyai keputusan ihwal lokasi pembangunan smelter PT Freeport Indonesia setelah mengunjungi Papua. "Ya, kami akan sampaikan hasil kunjungan pemerintah ke Papua ini," katanya kepada Tempo, Sabtu, 14 Februari 2015.
Freeport sebelumnya telah merencanakan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. Namun Pemerintah Provinsi Papua dan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat mendesak pembangunan pabrik pemurnian konsentrat dilakukan di daerah yang terkenal sebagai surga hitamnya Indonesia itu.
Sukhyar mengatakan pada prinsipnya pemerintah ingin memastikan peningkatan kontribusi Freeport ke rakyat Papua. Selain itu, kunjungan ke Papua juga untuk melihat kesiapan dan visibilitas lokasi pembangunan smelter di Papua.
Saat ditanya kepastian pabrik smelter dibangun di Gresik, Jawa Timur atau Papua atau kemungkinan dibangun di dua lokasi itu, dia menjawab, "Nanti kami akan bahas itu," ujar Sukhyar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said bersama rombongan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara terbang ke Papua untuk meninjau rencana lokasi pembangunan smelter di Papua hari ini. Sudirman ingin memastikan kesiapan lokasi pembangunan smelter Freeport yang diusulkan pemerintah daerah. "Ada yang bilang di sana sudah siap lokasi, makanya kami akan tinjau langsung ke lokasi," kata Sudirman.
Sudirman terbang ke Papua dengan pesawat khusus TNI AU jenis Boeing 737-400 pada Jumat malam, 13 Februari 2015. Setelah tiba di Bandara Mozez Kilang Timika pada Sabtu subuh, 14 Februari 2015, Sudirman bersama rombongan langsung meninjau rencana lokasi lokasi rencana Smelter di Pomako dan di Amamapare melalui udara serta pembangkit listrik tenaga air untuk smelter Freeport di Urumuka.
Pemerintah Provinsi Papua juga akan memamparkan kesiapan rencana proyek infrastruktur mineral dan ketenagalistrikan yang layak dibangun untuk mendukung pabrik smelter Freeport. Di antaranya adalah PLTA di Urumuka, yang berada di dekat pelabuhan, dan rencana lokasi smelter di Pomako serta di Amamapare.
ALI HIDAYAT