TEMPO.CO, Jakarta - Operator seluler berusaha memastikan layanannya tetap berjalan normal saat banjir di Jakarta, Senin, 9 Februari 2015. Antisipasi dilakukan pada alat produksi, serta menambahkan alat cadangan.
Salah satu operator yang melakukan antisipasi ini adalah Telkomsel. Perusahaan melakukan antisipasi untuk menghadapi potensi banjir yang diperkirakan masih akan terjadi.
"Langkah antisipatif dilakukan guna meminimalkan dampak terhadap alat produksi, sehingga kelangsungan jaringan tetap aman," ujar Direktur Jaringan Telkomsel Sukardi Silalahi melalui siaran tertulis, Selasa, 10 Februari 2015.
Caranya adalah mengidentifikasi 240 titik base transceiver (BTS) di Jakarta yang berpotensi terendam banjir. Telkomsel juga menyiapkan 123 unit genset portable dan mobile untuk memasok BTS yang aliran listriknya terputus. Perusahaan juga menambah kapasitas baterai cadangan di lokasi rawan banjir.
Terdapat enam posko pemantauan siaga banjir, baik di wilayah Jakarta maupun di luar, yakni di Gedung TTC Buaran, BSD Serpong, T.B. Simatupang, Meruya, Serang, dan Karawang. Pada posko tersebut disiapkan alat pendukung, yakni mobile genset serta unit siaga bencana Telkomsel Emergency Response dan Recovery Activity (TERRA).
Telkomsel memastikan layanannya di gerai GraPARI di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi berjalan seperti biasa. "Kami pun memastikan ketersediaan produk seperti biasa," kata Sukardi.
Adapun operator Indosat menyatakan, saat banjir kemarin, beberapa site-nya sempat tidak berfungsi. Teknisi pun dikerahkan untuk mengatasi hal tersebut.
Indosat menyiapkan genset serta bahan bakar tambahan untuk mengantisipasi gangguan pada BTS. Ada juga perahu karet dan kendaraan offroad untuk menjangkau lokasi banjir. "Secepat mungkin kami kembalikan layanan sebagaimana biasanya," ujar Group Head Customer Experience Indosat Mirza Helmi lewat siaran terulis.
SATWIKA MOVEMENTI