TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Direktur Jenderal Pajak masih menunggu hasil pemeriksaan rekam jejak para calon oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketua Pansel Mardiasmo mengatakan hasil pemeriksaan akan rampung dalam 1-2 hari lagi.
"PPATK, kan, sudah memberikan masukan, sekarang minta kepada KPK sehingga betul-betul nanti nama-nama di Pak Menteri sudah final semua," kata Mardiasmo di gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Panitia Seleksi Dirjen Pajak Tunggu Laporan BIN)
Mardiasmo menuturkan, sebelas nama calon dirjen pajak telah diserahkan ke Komisi Antirasuah kemarin. Tujuan pemeriksaan oleh KPK untuk memperoleh gambaran latar belakang yang utuh mengenai para calon.
Tak hanya dari KPK dan PPATK, kata Mardiasmo, masukan juga telah diberikan dari Badan Intelijen Nasional. Panitia Seleksi saat ini juga sedang memasukkan rekam jejak yang diserahkan oleh publik. "Masukan rekam jejak dari publik harus kita hargai, kan." (Baca: Mafia Faktur Pajak Bodong Digiring ke Kejaksaan)
Kementerian Keuangan membuka seleksi terbuka untuk pejabat eselon I, yakni Dirjen Pajak, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, serta Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi (OBTI).
Adapun kesebelas calon dirjen pajak yang sudah tersaring itu meliputi Catur Rini Widosari, Dadang Suwarna, Muhammad Haniv, Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, Puspita Wulandari, Rida Handanu, dan Sigit Priadi Pramudito. Ada pula Suryo Utomo, Edi Slamet Irianto, Ken Dwijugiasteadi dan Wahju Karya Tumakaka yang sudah lolos tahap pertama. (Baca: 'Ngemplang Pajak, Cekal; Tilep Pajak, Pecat')
Selain tantangan untuk mengejar target rasio pajak yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar 16 persen dalam lima tahun ke depan, Dirjen Pajak yang baru ini juga harus bisa menindak para pengemplang pajak.
Upaya menggenjot pajak karena target pencapaian pajak dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2015 dinaikkan menjadi Rp 1.200 triliun. Hingga 14 November 2014, capaian pajak baru mencapai 75 persen dari target, atau senilai Rp 812 trilun dari Rp 1.072 triliun. (Baca: Ditarget Jokowi Rp 2.000 T, Ini Jurus Dirjen Pajak)
AYU PRIMA SANDI
Berita terpopuler:
Industri Sepatu Lokal Hanya Dapat US$ 4 Miliar
BPH Migas: BBM Bersubsidi Tinggal 800 Ribu Kiloliter
Gandeng Brasil, Indofood Masuki Bisnis Poultry