TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo menyatakan telah punya rencana meningkatkan kinerja perseroan yang selalu merugi tersebut. "Kami punya tiga strategi prioritas," kata Arif dalam konferensi pers di Auditorium Garuda City Center, Jumat, 12 Desember 2014.
Menurut Arif, pembenahan kinerja Garuda dilakukan dengan menggenjot keuntungan (revenue generator), pengendalian biaya (cost driver), dan memastikan keamanan finansial (refinancing). "Revenue generator sangat penting, karena Garuda harus menghasilkan uang semaksimal mungkin," ujarnya. (Baca juga: Citilink Segera Tunjuk Pengganti Arif Wibowo)
Arif menuturkan upaya mendongkrak keuntungan dapat dilakukan melalui beberapa cara, yakni meningkatkan kualitas personel dan menambah peralatan. Hal lain yang harus diperhatikan direksi Garuda, tutur Arif, adalah memastikan keamanan finansial. Karena itu, dia akan memastikan kesehatan finansial perseroan aman hingga satu tahun ke depan. (Baca: Pesan Emirsyah Satar untuk Dirut Baru Garuda)
Untuk aspek pengendalian biaya, kata dia, akan dilakukan dengan cara merestrukturisasi komponen-komponen beban operasi perusahaan. "Stagnasi ekonomi pada tahun depan akan mempengaruhi industri penerbangan. Dengan demikian, struktur biaya harus kompetitif," katanya.
Pria yang sebelumnya menjabat Direktur Utama Citilink tersebut ditetapkan menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia, menggantikan Emirsyah Satar yang telah mengundurkan diri. Arif ditunjuk melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPLB) yang dihadiri 91,48 persen investor.
NURIMANJAYABUANA
Berita Terpopuler
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi