TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago, optimistis Dewan Perwakilan Rakyat akan menerima jawaban pemerintah terkait interpelasi kebijakan kenaikan harga bahan bakar minya (BBM). Alasannya, kebijakan ini dibuat karena memikirkan kesejahteraan rakyat jangka panjang.
"Sampai sekarang saya belum punya bayangan jika DPR menolak kenaikan harga BBM," kata Anfrinof di kantornya, Jumat 21 November 2014. DPR, ujarnya, diharapkan sadar betul pentingnya gambaran rencana pembangunan lima tahun ke depan yang diajukan pemerintah.
Andrinof mengatakan, pemerintah akan jor-joran menfokuskan pembangunan infrastruktur. Dengan perencanaan Rp 5.000 triliun, pemerintah akan membangun waduk, bandara, jalan, pelabuhan, listrik, dan lainnya.
"Ini kesungguhan pemerintah membangun bangsa," ujarnya. Andrinof juga meyakini para anggota DPR mengerti jika pembangunan yang direncanakan pemerintah adalah yang terbaik buat bangsa.
Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi sebesar Rp 2000 per liter. Dengan kenaikan ini, maka ruang fiskal mendapat tambahan Rp 120 triliun. Namun, sejumlah anggota DPR menilai kebijakan tersebut merugikan rakyat. Karena itu, DPR akan menggunakan hak interpelasinya.
ANDI RUSLI
Topik Terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Setelah Jokowi, Giliran Malaysia Cabut Subsidi BBM
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Bisnis Penginapan Ramaikan Ritual Seks di Kemukus