TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan mempermudah izin masuk kapal pesiar wisata atau atau yacht ke Indonesia untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara. Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan ada potensi tambahan 1.500 kapal layar dari seluruh dunia yang akan berkunjung ke Indonesia.
"Karena itu, perizinan satu atap yang dikomandoi Kementerian Luar Negeri akan dipercepat," kata dia seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 5 November 2014. (Baca: Pemerintah Permudah Izin Kapal Pesiar Asing)
Rencananya, kata Indroyono, pemerintah akan menguji coba sistem perizinan online. Dengan sistem ini, perizinan untuk yacht bisa selesai dalam 2-3 hari. "Bahkan sekarang mereka mau buat jadi satu hari," ujar Indroyono. (Baca: Kapal Pesiar Sea Princess Berlabuh di Semarang)
Setelah izin keluar, Indroyono mengatakan yacht asing bisa langsung berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia. Mantan Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur Badan Pangan Dunia (FAO) ini mengatakan setiap daerah diharapkan bisa mengembangkan promosi pariwisata. "Kapal layar bisa turun di pelabuhan mana pun. Saat ini dibuka, mari adu promosi antardaerah," kata Indroyono.
Izin masuk yacht rencananya berlaku selama satu tahun. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu mengatakan saat ini kunjungan yacht asing ke Indonesia cuma 2.000 unit per tahun. Kunjungan yacht relatif rendah karena kemudahan Clearance and Aprroval for Indonesian Territory (CAIT) terbatas untuk 18 pelabuhan yang telah ditentukan seperti Sunda Kelapa (Jakarta), Sabang (Aceh), Teluk Bayur (Sumatera Barat), Nongsa Point Marina (Batam), Benoa (Bali), Nunukan (Kalimantan Timur), dan Ambon (Maluku).
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler
Dukung Persib Vs Arema, Ridwan Kamil Buka Baju
KPK Endus Modus Baru Koruptor, Apa Saja?
Tiga Perilaku Aneh Pembunuh Dua TKI Indonesia