TEMPO.CO, Metro - Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap berjanji akan membantu ekspansi bisnis ayam jamu--ayam unik yang dibudidayakan warga Metro, Lampung. (Baca: Perkenalkan, Ayam Jamu Asli Lampung)
Menurut Emilia, ayam jamu punya potensi pendapatan yang cukup besar. "Kami akan bekerja sama dengan kelompok tani dan pemerintah daerah," katanya dalam sosialisasi cara pengelolaan ayam jamu. (Baca juga: Kopi Berisi Doa ala Pondok Pesantren)
Emilia menuturkan unggas yang juga disebut ayam probiotik itu dapat menjadi bahan pangan alternatif. Ayam jamu, ujar dia, sudah terbukti aman dikonsumsi, berdasarkan pengujian di laboratorium, karena tidak terpapar zat kimia. "Kelebihan ini bisa dijual, baik di dalam negeri maupun luar negeri," katanya.
Ketua kelompok peternak ayam Berkat Usaha Bersama, Yulius Wahyu Hidayanto, mengatakan peternak tidak menghadapi masalah dalam pemasaran. Sebaliknya, tutur dia, para peternak mulai kewalahan memenuhi permintaan pasar.
Namun peternak terganjal masalah bibit ayam. Yulius mengatakan pemerintah seharusnya bisa membantu mengendalikan harga bibit ayam atau day old chicken (DOC). Selama ini, ujar dia, kelompoknya selalu menggunakan harga aman. "Harga bibit yang tak menentu sering merugikan peternak." (Baca juga: Wismilak Cari Bibit Wirausaha Kreatif dan Inovatif)
YOLANDA ARMINDYA
Berita Terpopuler
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi
Tiga Taktik Koalisi Prabowo Rebut Pimpinan MPR
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks