TEMPO.CO, Jakarta - Pergantian Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji yang dilontarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan masih menjadi buah bibir di internal PLN. Nur Pamudji dikenal sebagai loyalis Dahlan. Mantan Direktur Energi Primer PLN itu didukung Dahlan menggantikan posisinya sebagai direktur utama pada 2011 lalu.
Adapun Dahlan mengatakan rencana pergantian itu atas permintaan Nur. "Penggantian murni atas permintaan beliau (Nur Pamudji) sendiri karena merasa menjadi dirut, kok, tidak mampu membela anak buah yang menurut beliau sudah bekerja dengan benar," katanya kepada Tempo, Jumat, 22 Agustus 2014.
Beberapa kalangan, mulai pejabat tinggi hingga pengurus Serikat Pekerja PLN, mengatakan Nur tidak pernah menyampaikan rencana pengunduran dirinya. Adapun Nur menolak membicarakan kabar pergantian dirinya itu. "Saya tidak ingin membicarakan diri sendiri," katanya.
Dua pejabat tinggi PLN mengatakan lontaran Dahlan soal pergantian merupakan "kode" dari mantan Direktur Utama PLN itu untuk mengganti Nur. "Bukan Nur yang mau mundur," ujarnya. Alasannya terkait dengan beberapa persoalan di PLN yang bersinggungan dengan Dahlan Iskan. Salah satunya adalah persoalan pada anak usaha PT PLN Batubara. (Baca: Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Ditentang Wapres)
Di internal PLN, direksi PLN Batubara dikenal sebagai orangnya Dahlan. Beberapa pengusaha yang ingin berbisnis dengan PLN Batubara juga kerap membawa nama Dahlan. Bersamaan dengan itu, PLN Batubara juga tak bisa mempertanggungjawabkan penggunaan Rp 800 miliar.
Kondisi ini tak membuat nyaman direksi PLN sehingga ingin mengganti direksi PLN Batubara yang merupakan pilihan Dahlan sewaktu menakhodai perusahaan pelat merah itu pada 2010-2011. Pergantian direksi PLN Batubara menjadi perdebatan di antara direksi PLN. Dua dari sembilan direktur enggan mengganti. Usul pencopotan juga disodorkan kepada Dahlan, tapi pengusaha media Jawa Pos Group itu menjawab dengan nada menantang: "Ganti saja," seperti ditirukan salah satu direktur PLN kepada Tempo.
Direktur tersebut mengatakan persoalan PLN Batubara inilah yang menjadi beban berat Nur Pamudji. Nur sendiri menolak menanggapi persoalan PLN Batubara. "No comment," ujarnya. Direktur Utama PLN Batubara Khairil Wahyuni mengatakan laporan penggunaan masih dalam proses. "Sedang diverifikasi," katanya. Polemik pergantian ini menjadi laporan majalah Tempo "Setrum Dahlan untuk Bos PLN" dan "Bara di PLN Batubara" yang terbit Senin, 25 Agustus 2014.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Baca juga:
Jokowi Akan Temui SBY Bahas Kenaikan BBM
SPBU di Kota Bogor Antre Panjang
Warga Bogor Antre Premium di SPBU Luar Tol
Premium Langka, Pertamina Akui Pangkas Kuota