TEMPO.CO, Jakarta - PT PP Properti yang merupakan anak usaha PT Pembangunan Perumahan mengincar bisnis hunian apartemen. "Ada kebutuhan properti hunian yang tak terpenuhi sebanyak 15 juta unit yang coba kami tangkap," ujar Galih Prananto, Direktur Utama PP Properti, Rabu, 20 Agustus 2014, di Jakarta.
Saat ini PT PP Properti tengah mengembangkan megaproyek Grand Kamala Lagoon di Bekasi, Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, dan Apartemen Gunung Putri Square di Bogor. Bambang memproyeksikan revenue untuk proyek di Bekasi sebesar Rp 5-6 triliun pada tahap pertama selama lima tahun. Nilai total revenue ditargetkan Rp 20 triliun dalam jangka 15 tahun. (Baca: Bisnis Properti Bakal Cerah dengan Catatan...)
Menurut Galih, saat ini diperlukan sentral bisnis permukiman baru di sekeliling Jakarta. Tanah di Bekasi yang makin sedikit dan makin tinggi diklaim menjadi alasan apartemen sebagai solusi. Apartemen dibangun di daerah pinggiran Jakarta agar dapat mendekatkan konsumen dengan tempat kerja.
Saat ini proyek Grand Kamala Lagoon telah membukukan pra-penjualan sebesar 69 persen. Proyek Grand Sungkono Lagoon Surabaya diklaim berhasil terjual 70 persen sejak tower Venetian launching pertama kali pada April 2014. Proyek lainnya, Apartemen Gunung Putri Square yang berlokasi di Bogor, akan dibangun di atas lahan 2,1 hektare. (Baca: Rakyat Merdeka Rambah Bisnis Properti)
PT Pembangunan Perumahan berencana menawarkan saham perdana anak usahanya, PT PP, pada 2015. Dana hasil penawaran saham tersebut akan digunakan sebagai tambahan modal dalam bisnis properti. Saham yang akan dilepas berkisar 20-35 persen. PT PP mengincar Rp 1,3-1,5 triliun untuk mengembangkan usaha properti.
Presiden Direktur PT PP Bambang Triwibowo menyebutkan kebutuhan akan hunian di daerah padat penduduk sebagai peluang untuk pengembang apartemen. (Baca juga: Usai Lebaran, Suplai Perkantoran Bakal Meledak)
DINI PRAMITA
Terpopuler:
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Prediksi Mantan Hakim MK soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Dokumen Kesimpulan Prabowo Tebalnya 5.000 Lembar
Jokowi Ingin Makan Krupuk, Pengawal Melarang