TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik Boedioro Soejipto membantah rumor bahwa Freeport tergesa-gesa dan minta nota kesepahaman (Momerandum of Understanding/MoU) dikebut agar selesai sebelum Lebaran. Seperti diketahui, nota itu memang selesai dan ditandatangani pihak Freeport dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hanya dua hari sebelum instansi pemerintah libur panjang dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah. (Baca: Freeport: Pemerintah Siap Terbitkan Izin Baru)
"Tidak. MoU sudah selesai dua pekan sebelum 22 Juli di tangan Menteri Perekonomian Chairul Tanjung beserta menteri-menterinya," kata Roziq di Hotel Four Season, Rabu, 11 Agustus 2014.
Menurut dia, yang membuat MoU itu baru diteken tanggal 25 Juli adalah karena Freeport menunggu sidang kabinet presiden. "Kami sebenarnya berharap Rabu minggu kedua itu sidang kabinet membahas Freeport, ternyata tidak. Sidang kabinet baru dilakukan 22 Juli 2014," kata Rozik. (Baca: Freeport Prioritaskan Daerah Miliki Sahamnya)
Itu pun, tutur Rozik, Freeport dan pemerintah baru menyetujui lima dari enam pokok isi yang tertera. Hingga kini Freeport masih bertanya-tanya bagaimana kelanjutan kontraknya ke depan. "Karena akan ada pergantian pemerintah."
Menurut Rozik, masa berlaku MoU hanya enam bulan sejak ditandatangani. "MoU ini sebagai jembatan antara pemerintahan yang sekarang dan yang baru sehingga semoga tidak perlu mengulang dari awal lagi," katanya.
Baca Juga:
Ia menyebutkan isi MoU tersebut terkait renegosiasi kontrak terhadap enam poin renegosiasi, yang terdiri atas luas wilayah tambang, penerimaan negara, divestasi saham, penggunaan produk dalam negeri, tenaga kerja lokal, pembangunan unit pemurnian dalam negeri, serta kelanjutan usaha. (Baca: Siapa yang Mengawasi Pembangunan Smelter Freeport?)
Menurut Rozik, Freeport sudah bersedia untuk membangun smelter, membayar bea keluar yang telah disepakati, serta memberikan uang jaminan sebesar US$ 115 juta. Freeport juga bersedia membayar royalti baru sesuai dengan peraturan pemerintah dan menggunakan produk dalam negeri serta melakukan pemurnian di dalam negeri.
ALI NY | HUSSEIN ABRI YUSUF
Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini