TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan inflasi Indeks Harga Konsumen pada Juli mencapai 0,93 persen secara month to month atau bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Juli, inflasi sedikit membaik dibandingkan laju inflasi selama lebaran dalam 3 tahun terakhir yang rata-rata mencapai 1 persen. (baca juga : BPS: Inflasi Juli 0,93 Persen)
"Musim lebaran kali ini, kenaikan inflasi Juli terutama terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi," kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, melalui siaran persnya, Selasa, 5 Agustus 2014. (baca juga : Inflasi Agustus Bisa di Bawah 0,5 Persen)
Ia mengatakan secara tahunan inflasi mencapai 4,53 persen year on year. Inflasi masih melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak awal 2014.
Menurut Tirta, inflasi oleh volatile food mencapai 2 persen month to month, atau 2,63 secara year on year. Sumbangan inflasi volatile food ini terutama oleh komoditas ikan segar, beras, daging sapi dan bawang merah. Sedangkan kenaikan inflasi transportasi mencapai 1,36 persen, terutama disumbang oleh tarif angkutan antar kota dan tarif angkutan udara.
Tirta mengatakan inflasi Juli ini juga turut disumbang oleh penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga. Dengan kondisi tersebut inflasi yang diatur pemerintah (administered prices) mencapai 1,32 persen month to month atau 6,18 year on year. Sedangan inflasi inti masih terkendali dan relatif stabil mencapai 4,64 persen year on year.
Ia mengatakan hal ini didukung oleh masih menurunnya harga komoditas global dan menguatnya rupiah, permintaan yang masih termoderasi, serta ekspektasi inflasi yang terjaga.
Bank Indonesia menyatakan inflasi Juli 2014, sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi 4,5 +- 1 persen tahun ini dan 4,0 +- 1 persen pada 2015. Tirta mengatakan, Bank Indonesia akan terus mencermati berbagai risiko inflasi pada semester kedua 2014. Risiko inflasi itu antara lain potensi meningkatnya harga pangan akibat el nino dan dampak dari pembatasan konsumsi bbm bersubsidi yang berlaku mulai bulan ini.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka
Progres 98 Bikin Rusuh di KPK
Menkopolhukam Perintahkan Tifatul Blokir Konten ISIS
Foto dengan Bendera ISIS, Baasyir Akan Dihukum
Migrasi Golkar Tinggalkan Ical Tunggu Putusan MK