TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan sedang dilanda kesal. Dahlan baru saja memarahi Kepala Cabang PT PLN (persero) Kalimantan Timur karena tidak bisa menjawab saat ditanya mengenai penyebab krisis listrik di Kabupaten Nunukan. (Baca juga: Turbin Rusak, Listrik di Kaltim Digilir)
"Saya memaklumi gangguan, tapi saya tidak bisa menerima kalau tidak ada yang bisa menjelaskan penyebabnya," kata Dahlan dalam pesan singkat, Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca juga: Dahlan Iskan: Listrik Mati Tidak Bisa Dihindari)
Dahlan mengatakan menerima banyak pengaduan soal krisis listrik di Nunukan. Dahlan pun bingung karena saat dia memimpin PLN, persoalan listrik di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia itu sudah dituntaskan melalui kabel bawah laut dari daratan Kalimantan. (Baca juga: RI Terancam Krisis Listrik Karena Kurang Dana)
Dari lokasi sejauh 50 kilometer itu, kata Dahlan, ada sumber gas meski jumlahnya kecil, yakni hanya 2 juta metrik kaki kubuk per hari (MMSCFD). Karena gas itu tidak ekonomis jika dijual ke tempat lain, maka Dahlan memutuskan untuk membangun pembangkit listrik di dekat sumurnya. Listrik sebesar 8 megawatt dari pembangkit itu lantas disalurkan ke Nunukan dan Sebatik dengan kabel bawah laut. (Baca: Pemerintah Didesak Selesaikan Krisis Listrik)
"Semua pihak diuntungkan," kata Dahlan. Karena itu, Dahlan heran jika kembali ada masalah di Nunukan. Meski tak lama kemudian dia akhirnya tahu bahwa ada gangguan pada kubikel yang menghambat penyaluran listrik. (Baca juga: Listrik Empat Kabupaten Ini Dihentikan Sementara)
