TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan selaku penanggung jawab proyek kereta ekspres Bandara Halim Perdanakusuma-Soekarno Hatta mengatakan tak pernah mengharuskan calon investor bergabung dengan BUMN dalam proyek tersebut. Calon investor dibebaskan menerapkan konsep bisnis dalam proyek itu. (Baca: Kereta Bandara Cengkareng Beroperasi Juli 2015)
"Mau jadi single fighter pun enggak apa-apa," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Hanggoro Budi Wiryawan saat dihubungi, Selasa, 15 Juli 2014.
Menurut Hanggoro, Kementerian Perhubungan tak dalam posisi memaksa rencana bisnis calon investor. Kementerian, kata Hanggoro, hanya menawarkan proyek. "Saya juga enggak tahu dari mana Lion dapat informasi harus gabung dengan BUMN. Ada kebebasan investor mengajukan konsorsium," katanya. (Baca: Benahi Transportasi, Ini PR Menhub Baru)
Hanggoro berpromosi, proyek kereta ekspres Bandara Halim Perdanakusuma-Soekarno Hatta sangat menjanjikan. Bila tahun ini penumpang pesawat dari Halim dan Soekarno-Hatta mencapai 62 juta orang per tahun, pada 2020 bisa menjadi 100 juta orang. Angkutan kereta disebut sangat berpotensi mengangkut orang-orang tersebut. "Daya tampung transportasi darat terbatas," kata Hanggoro.
Selain itu, kata Hanggoro, calon investor juga tak harus terpaku dengan revenue dari tiket kereta ekspres. Iklan, properti, dan kawasan di sekitar stasiun, kata Hanggoro, bisa dikembangkan jadi sumber pendapatan lainnya.
Pekan lalu, Direktur Utama Lion Air Edward Sirait mengatakan Lion mundur dari proyek kereta Bandara Halim Perdanakusuma-Soekarno Hatta. Menurut Edward, Lion mundur karena tak mau diminta bergabung dengan BUMN untuk menggarap proyek tersebut. (Baca: Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara)
Adapun Menteri Perhubungan Evert Ernst Mangindaan mengaku tak khawatir dengan mundurnya Lion. Menurut Mangindaan, masih banyak peminat lain selain Lion.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler:
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Deddy Mizwar Diberi Dua Pilihan jika Main Sinetron
Hasil Pemilu Menurun, Ical Didesak Gelar Munas
Samsung Setop Bisnis dengan Pemasok Cina