TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya sentimen positif dari dalam negeri serta koreksi di bursa regional membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi jual di bursa. Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan hari ini terkoreksi 37,54 poin (0,76 persen) ke level 4.934,407. Volume transaksi mencapai Rp 5,7 triliun dengan investor asing mencatat penjualan bersih Rp 440 miliar.
Analis dari PT Sinarmas Sekuritas, Richard Panim, mengatakan tidak adanya sentimen positif tambahan sejak hasil debat calon presiden ditambah koreksi bursa regional membuat indeks terkoreksi. Apalagi menjelang Piala Dunia turn over saham tidak terlalu besar. "Pelaku pasar tidak punya pilihan selain jualan dulu." (Baca: IHSG Waspada Sentimen Negatif Saham Global)
Posisi bursa regional yang kurang menguntungkan membuat "efek Jokowi" yang terjadi pada hari sebelumnya tidak berlanjut. Pasar masih belum percaya diri untuk melakukan akumulasi dan cenderung melakukan jual-beli saham jangka pendek, kendati elektabilitas calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla, masih unggul.
Richard memperkirakan indeks masih akan bergerak naik-turun hingga pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Pasalnya, pada tahun politik seperti ini, reaksi pasar memang lebih banyak dipengaruhi sentimen politik dalam negeri ketimbang regional. "Sampai ada kepastian hasil pemilu presiden, indeks masih akan fluktuatif," ujarnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 0,64 persen ke 14.973,53, indeks Hang Seng turun 0,35 persen ke 23.175,02, bursa Korea susut 0,15 persen ke 2.011,65, dan bursa Malaysia melemah 0,24 persen ke level 1.873,87. (Baca: Usai Debat Capres, IHSG Rebound 61 Poin)
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler:
Moderator Debat Capres Jawab Kritik Lewat Twitter
Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro APBNP
Ini Raeni, Anak Tukang Becak Peraih Beasiswa ke Inggris
Krisdayanti: Jokowi Harus Perhatikan Perempuan
Ditinggal Jokowi, Ahok: Tanganku Pegal