Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CT Perbesar Kepemilikan Saham di Garuda

image-gnews
Wikipedia.org
Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT CT Corpora, perusahaan milik konglomerat Chairul Tanjung, melalui anak usahanya PT Trans Airways menambah kepemilikan sahamnya di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari 10,8 persen menjadi 24,6 persen. Juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan penambahan nilai kepemilikan saham itu dilakukan seiring dengan aksi korporasi penawaran umum saham terbatas dengan hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) atau rights issue yang dilakukan Garuda. “Rights issue Garuda saat ini masih berjalan,” kata dia, ketika dihubungi akhir pekan lalu.

Pemilikan saham CT Corp di Garuda bertambah karena pemerintah tidak menggunakan haknya dalam rights issue. Akibatnya, kepemilikan saham pemerintah terdilusi dari sebelumnya 69,14 persen menjadi 60 persen. Adapun pemilikan saham Credit Suisse AG, Singapura, juga terdilusi dari sebelumnya 10,89 persen menjadi 9,91 persen. (Baca: Incar Rp 4 Triliun, Garuda Perbanyak Kerja Sama)

Pujo mengatakan proses rights issue Garuda ditargetkan rampung pada akhir bulan ini. Garuda menawarkan sebanyak-banyaknya 3,22 miliar saham biasa seri B atau setara dengan 12,48 persen dari modal disetor senilai Rp 459 per saham. Perseroan menargetkan dana sebesar Rp 1,48 triliun, yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan armada yang dilakukan perseroan. Penjamin emisi pelaksanaan rights issue perseroan adalah PT Bahana Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.

“Berkaitan dengan rights issue, bisa ditanyakan melalui underwriter,” kata Pujobroto tanpa merinci nilai dana yang dikeluarkan CT Corp untuk memborong saham Garuda tersebut. (Baca:DPR Meradang TelkomVision Dibeli Chairul Tanjung)

Manajemen Garuda, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia menyatakan keputusan pemerintah tidak mengambil haknya dalam rights issue Garuda tertuang dalam perjanjian pembelian tertanggal 6 Maret 2014. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Datindo Entrycom selaku biro administrasi efek Garuda, jumlah kepemilikan saham Trans Airways per 21 April lalu menjadi 6,37 miliar lembar saham atau setara 24,62 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada, menilai pembelian saham Garuda oleh CT Corp sebagai sentimen positif untuk maskapai penerbangan berpelat merah tersebut. Sebab, saham Garuda lebih baik dibeli dengan cara ini ketimbang dimiliki pihak asing. “Potensi Garuda bisa lebih dikembangkan lagi, apalagi jika dimiliki bangsa sendiri,” ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

TRI ARTINING PUTRI | ANANDA PUTRI 

Terpopuler
Penumpang Kereta Kecewa, Informasi KAI Minim
Kardaya, Mantan Kepala BP Migas yang Sukses Nyaleg
Terminal Teluk Lamong Bakal Nyambung dengan Kereta
TDL Naik, Biaya Sewa di Mal Ikut Naik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).


Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.


Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

20 Desember 2022

Irfan Setiaputra. Instagram
Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).


Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

6 Desember 2022

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, Irfan mengatakan bahwa ada sebanyak 1.099 karyawan Garuda yang mendaftar untuk pensiun dini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.


Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

11 November 2022

Pekerja melakukan proses pengerjaan proyek pembangunan dan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Rabu 27 Juli 2022. Perkembangan pembangunan Terminal VVIP tersebut saat ini telah mencapai 84,26 persen dan segera bisa digunakan saat kedatangan kepala negara di Bali untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.


Bos Garuda Buka Suara Soal Isu CT Ambil Jatah Rights Issue

20 Oktober 2022

Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan pengecekan mesin di Pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1443 H/2022 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 2 Juni 2022. Garuda Indonesia menyiapkan 7 pesawat berbadan lebar sebagai armada haji yang akan mengangkut 47.915 jamaah calon haji dari sembilan dembarkasi seluruh Indonesia seperti Jakarta, Solo, Medan, Padang, Banda Aceh, Makasar, Banjarmasin, Balik Papan, dan Lombok. ANTARA/Muhammad Iqbal
Bos Garuda Buka Suara Soal Isu CT Ambil Jatah Rights Issue

Garuda akan melaksanakan rights issue pada Desember 2022. Direktur Utama Garuda yakin perseroan bisa mengantongi modal tambahan Rp 14,4 triliun.


Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

20 Oktober 2022

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.


Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

20 Oktober 2022

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.


Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

20 Oktober 2022

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, Irfan mengatakan bahwa ada sebanyak 1.099 karyawan Garuda yang mendaftar untuk pensiun dini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.


Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Konferensi Pers Penawaran Umum Perdana Saham Primaya Hospital Group, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Senin, 17 Oktober 2022. TEMPO/Defara
Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.