TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Maskapai Penerbangan Sipil Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) Arif Wibowo mengatakan seharusnya penumpang yang berpotensi membahayakan penerbangan, seperti mabuk atau membawa barang berbahaya, dicegah untuk menaiki pesawat. Hal ini penting untuk menghindari insiden seperti "pembajakan" pesawat Virgin Australia di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat, 25 April 2014.
Menurut Arif, ada aturan yang mewajibkan maskapai dan petugas bandara untuk mengawasi kondisi penumpang agar tidak membahayakan penerbangan. Hal ini berkaitan dengan aturan keselamatan penerbangan, terutama klausul mengenai potensi penumpang yang mengganggu (disruptive passenger). "Dengan demikian, petugas maskapai maupun bandara wajib mengecek kondisi penumpang di area bandara, check-in, maupun boarding," katanya kepada Tempo, Sabtu, 26 April 2014.
Arif mengatakan penumpang mabuk masuk kategori disruptive passsenger. Untuk penumpang semacam ini, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 412 ayat 1 memuat sanksi berupa penjara 2 tahun dan denda Rp 500 juta. (Baca: Kemenhub: Aturan Minuman Alkohol di Pesawat Minim)
Terkait dengan penyediaan minuman beralkohol dalam pesawat, Arif mengatakan, organisasinya mewajibkan adanya pengawasan. Dalam prakteknya tidak ada pembatasan baku, tetapi setiap maskapai wajib mengatur sendiri penyediaan minuman tersebut untuk penumpang. "Jangan sampai mabuk," ujarnya. (Baca: "Pembajak" Virgin Air Terancam Penjara Dua Tahun)
Insiden "pembajakan" pesawat Boeing 737-800 milik Virgin Australia bernomor VOZ41 terjadi setelah seorang penumpang bernama Matt Christopher mabuk dan menggedor pintu kokpit pesawat. (Baca: 'Pembajak' Pesawat Virgin Bawa Obat-obatan)
Pilot pun menyangka terjadi pembajakan dan mengirimkan sinyal 7500 (sinyal pembajakan) ke menara pengawas lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC). Christoper kemudian dilumpuhkan dan pesawat Boeing 737-800 yang mengangkut 137 penumpang dan enam kru ini berhasil mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Hingga saat ini belum diketahui apakah Matt mabuk di dalam pesawat atau sebelum menaiki pesawat. Kepolisian Daerah Bali masih melakukan penyelidikan, termasuk mengidentifikasi zat apa yang telah memicu insiden ini.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler
Pesawat Virgin Air Diduga Dibajak di Bali
Jodie Foster Nikahi Pasangan Lesbinya
Pelaku Pelecehan di JIS Koleksi Film Porno