TEMPO.CO, Jakarta - Tidak adanya sentimen negatif dari dalam negeri membuat pelaku pasar kembali bertindak rasional dan masuk kembali ke pasar modal. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini menguat 5,91 poin (0,12 persen) ke level 4.898,20. Indeks sempat bergelut di zona hijau sepanjang sesi perdagangan sebelum akhirnya berbalik arah dan ditutup menguat menjelang penutupan.
Analis dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan tidak adanya sentimen negatif yang beredar di pasar membuat investor kembali melakukan akumulasi beli. "Aksi profit taking sejak akhir pekan lalu akhirnya terhenti karena pelaku pasar tidak melihat adanya alasan yang cukup kuat untuk menjual saham," ujarnya, Selasa, 22 April 2014. (Baca:IHSG Terganjal Sentimen Dalam Negeri)
Selain itu, masih adanya neto beli asing turut menjadi katalis positif indeks. Asing mencatat neto beli Rp 1 triliun di pasar reguler. "Hal ini menunjukkan, meski banyak tekanan jual, masih banyak investor yang ingin memburu saham di bursa efek," kata Reza.
Sentimen dalam negeri yang dipengaruhi oleh dinamika koalisi partai politik sudah tidak terlalu dominan dalam mempengaruhi laju indeks. Arah koalisi tak bisa dipastikan karena calon presiden dari partai pemenang pemilu, Joko Widodo, belum juga mengumumkan siapa yang menjadi calon wakil presidennya.
Secara teknis, laju indeks mulai terbatas pada kisaran 4.700-4.900 yang merupakan support dan resistan kuat IHSG sepanjang kuartal pertama. Namun, peluang IHSG untuk kembali menembus resistan bisa terjadi bila pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden yang muncul nanti sesuai dengan ekspektasi pasar.
Bursa regional ditutup bervariasi. Nikkei 225 melemah 0,85 persen, Hang Seng melemah 0,23 persen, Strait Times menguat 0,67 persen, dan bursa Korea menguat 0,25 persen.
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler
Analis: Kasus Hadi Poernomo Ancam Saham BCA
Langkah Jokowi dan Kasus Hadi Pengaruhi Saham
Dubes Amerika Ajak Bos MNC ke Balikpapan
Hadi Tersangka, Audit BPK Tetap Berlaku