TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyesalkan adanya unjuk rasa Serikat Pekerja PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang menolak akuisisi BTN oleh PT Bank Mandiri (Persero). (Baca : Tolak Diakuisisi Bank Mandiri, Karyawan BTN Demo)
Menurut Dahlan, penolakan tersebut tidak masuk akal. "Karena akusisi ini untuk memperbesar kemampuan BTN," katanya di kantornya, Senin, 21 April 2014.
Dahlan mengatakan, meski terkemuka dalam soal penyaluran pembiayaan perumahan, fungsi BTN masih bisa dimaksimalkan seusai akuisisi. Selama ini, kata Dahlan, BTN tidak mampu menyalurkan pembiayaan perumahan dalam jumlah besar. (Baca : Diakuisisi Mandiri,BTN Makin Rajai Kredit Properti)
Hal senada diutarakan analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe. Menurut Kiswoyo, akuisisi oleh Mandiri membuat BTN semakin unggul dalam sektor kredit perumahan. Bank Mandiri juga mendapat keuntungan tambahan pada sektor perumahan untuk melengkapi pendapatan dari kredit korporasi. “Bank Mandiri akan makin jago di perumahan,” ujarnya.
Pada Ahad, 20 April 2014, Serikat Pekerja BTN berunjuk rasa menolak rencana akuisisi perusahannya oleh Bank Mandiri. Aksi yang diikuti 1.200 karyawan ini berlangsung di kantor pusat BTN di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. (Baca : Hari ini, Karyawan BTN Jawa Timur Ikut Berdemo)
Para pekerja khawatir akusisi ini akan berujung pada pemutusan hubungan kerja. Lagi pula, menurut Serikat Pekerja BTN, akuisisi oleh Bank Mandiri ini tidak perlu dilakukan. Sebab, hal ini akan menghalangi upaya pembiayaan subsidi kredit pemilikan rumah (KPR) yang selama ini hanya disalurkan oleh BTN.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler
JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya
Besok, Menteri Nuh Tentukan Nasib JIS
Kasus Murid TK JIS, Tersangka Wanita Jadi Otaknya