TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang bulan Maret 2014 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen. Angka ini lebih rendah ketimbang laju kenaikan harga pada bulan sebelumnya sebesar 0,26 persen. “Dari 82 kota tercatat 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota mengalami deflasi,” ujar Kepala BPS Suryamin, dalam konferensi pers, di kantornya, Selasa, 1 April 2014.
Dia menjelaskan, inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,43 persen. Selain itu, kenaikan harga terbesar kedua ditunjukkan oleh kelompok kesehatan dengan inflasi 0,41 persen dan diikuti oleh kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan dengan inflasi sebesar 0,24 persen. (Baca: Masuk Masa Panen, Inflasi Maret Menurun)
Kenaikan harga juga terlihat di kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dengan inflasi 0,16 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga dengan inflasi 0,14 persen. Adapun inflasi di kelompok sandang sebesar 0,08 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,44 persen.
Dengan begitu, kata Suryamin, tingkat inflasi tahun kalender sepanjang Januari-Maret 2014 tercatat sebesar sebesar 1,41 persen. “Dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 7,32 persen,” tuturnya.
Adapun komponen inti pada Maret 2014 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender yakni sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebesar 1,14 persen. Sementara tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 4,61 persen.
RR ARIYANI | TRI ARTINING PUTRI
Berita terpopuler:
Agnes Monica Artis Terpopuler di MTV
Video Musik Coke Bottle, Agnez Mo Tayang Hari Ini
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia