TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara meresmikan sambungan pipa gas rumah tangga di Perumnas Klender Jakarta Timur, Selasa, 25 Maret 2014. (Baca juga: PGN Perluas Jaringan Gas Rumah Tangga di Batam).
Menurut Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, harga gas rumah tangga lebih murah ketimbang elpiji kemasan12 kilogram yang masih digunakan mayoritas warga Jakarta. "Penggunaannya pun hanya sepertiga dari elpiji," katanya di Klender.
Untuk sambungan gas rumah tangga di Jakarta, PGN mematok biaya Rp 30-40 ribu per bulan. Dengan harga ini, PGN seolah-olah membanting harga jika dibandingkan dengan Pertamina, yang menjual elpiji 12 kilogram seharga Rp 100 ribu. (Baca : Elpiji 3 Kilogram Melonjak hingga Rp 28 Ribu ).
Menurut Hendi, pipa gas ini akan menolong industri rumahan karena pasokan dari ladang gas nasional mengalir terus. "Jika elpiji, sebagian masih harus diimpor," ujarnya.
Pada 2014, PGN akan memasang satu juta sambungan gas baru untuk rumah tangga. Untuk merealisasikan program tersebut, Hendi mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. (Baca : Pemerintah Buka Lelang Proyek Gas Rumah Tangga).
Menurut Hendi, seharusnya rumah tangga di Indonesia mengutamakan penggunaan gas bumi untuk kebutuhan energi pada masa mendatang. Sebab, cadangan gas bumi Indonesia bisa bertahan hingga 150 tahun dan bisa menjadi sarana swasembada energi nasional. "Namun potensi ini belum dimanfaatkan karena infrastruktur yang tidak tersedia."
Hingga saat ini, PGN sudah menggaet seratus ribu rumah tangga sebagai pelanggan gas. "Dibandingkan bahan bakar minyak yang harus diimpor, lebih baik menggunakan gas," ucapnya berpromosi. (Baca juga : Pasokan Melimpah, Harga Elpiji Malah Selangit ).
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Peti Kemas dan Sabuk MH370 di Perairan Perth?