TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan sinyal membolehkan sapi indukan diimpor ke Jawa Timur. Hal ini diakui Direktur Rumah Potong Hewan Surabaya, Nur Wahono.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sempat mengeluarkan Surat Edaran Nomor 524 Tahun 2010 tentang Larangan Impor Sapi. "Tapi ada sinyal dilonggarkan untuk sapi indukan atau bakalan dari luar ke Jawa Timur. Sinyalnya sudah oke," kata Nur Wahono, kepada Tempo, Senin, 10 Maret 2014.
Hanya, sapi indukan atau bakalan impor tersebut harus terlebih dulu dikarantina dan digemukkan selama 100 hari. Bahkan, hewan-hewan itu harus menjalani audit selama 3 bulan sebelum dilepas ke pasar. "Ini supaya sapi bisa dikirim ke sini (Jawa Timur), enggak lari ke mana-mana," kata Nur Wahono.
Menurut Nur, ketentuan ini ada kemungkinan akan diberlakukan pada bulan ini. Pada tahap pertama, diperkirakan 12 ribu ekor sapi bakal dikirim ke Jawa Timur. Jumlah itu berkontribusi menambah populasi sapi di Jawa Timur sebesar 20-30 persen.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku mengizinkan sapi indukan diimpor ke Jawa Timur. Pihaknya terus menawarkan ke beberapa negara, diantaranya Australia dan New Zealand. "Kami bolehkan impor sapi indukan," katanya.
Menurut dia, saat ini Jawa Timur memiliki 1 juta ekor sapi indukan. Dari hasil inseminasi buatan, 80 persen atau 800 ribu ekor sapi dilahirkan. Jumlah itu dipotong untuk memenuhi kekurangan dalam skala nasional (132 ribu ekor sapi).
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler
5 Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara
Potongan Bodi Malaysia Airlines Ditemukan
Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara