TEMPO.CO, Singapura -CEO mata uang kontroversial digital Bitcoin Amerika, Autumn Radtke, 28 tahun, ditemukan tewas diduga bunuh diri di rumahnya di Singapura. Radtke ditemukan di dalam apartemennya pada 28 Februari, pejabat berwenang saat ini masih menunggu hasil tes toksikologi untuk menentukan penyebab pasti kematian.
Douglas Adams, Direktur noneksekutif First Meta dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa rekannya telah meninggal dunia. Dia mengaku sedih dan kehilangan atas kepergian koleganya, apalagi dengan cara yang tragis. (baca:AS dan Jepang Lakukan Penyelidikan Bitcoin)
Kematian Radtke seolah melengkapi berita buruk mengenai mata uang bitcoin setelah runtuhnya bursa Mt gox Jepang pada pekan lalu. Sebelumnya sekitar US$ 400 juta hilang dan pada penutupan bank Flexcoin di Kanada kemarin sebanyak US$ 600.000 juga di rampok hacker.
Menurut situs First Meta itu, seperti ditulis Daily Mail, Bos Bitcoin tinggal di Singapura sejak Januari 2012.
Tim The First Meta terkejut dan sedih atas meninggalnya Autumn Radtke. "Belasungkawa kami yang terdalam atas perginya keluarga, teman dan orang yang kami cintai. Autumn adalah inspirasi bagi kami semua dan dia akan sangat dirindukan," tulis website tersebut.
Autumn Radtke mulai bekerja di sektor teknologi pada usia 22 sebagai konsultan untuk Virgin Charter, dia bekerja bersama pengusaha yang juga miliarder Richard Branson. Sebelum dia menjadi CEO di First Meta pada tahun 2012, Radtke bekerja sebagai freelancer di Apple bagian perangkat lunak cloud-computing pada John Hopkins University dan Los Alamos Labs.
Dia kemudian bekerja di tech start-up Xfire dan Geodelic sistem, perusahaan tersebut bekerja erat dengan raksasa seperti Dell dan Verizon, sesuai dengan profil LinkedIn-nya. 'Autumn Radtke menawarkan kombinasi kecerdasan bisnis dan kasih karunia,' kata Brendan Kenney menulis tentangnya saat masih bersama-sama di Geodelic Systems. "Dia memiliki kemampuan luar biasa dalam berhubungan dengan orang, membangun kepercayaan serta mampu membuka pintu untuk mendapatkan bisnis." (baca: Bursa Tutup, Bitcoin Jamin Tidak Ada Uang Hilang)
Alasan tepat penyebab Radtke bunuh diri belum diketahui, polisi akan merilis laporan resmi mereka untuk menentukan penyebab kematian. Meskipun memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya di Asia Tenggara, namun di wilayah ini bitcoin tak menunjukkan perkembangan baik.
Pada hari Radtke ditemukan tewas di apartemennya, pemerintah Vietnam mengatakan bahwa perdagangan bitcoin dan mata uang elektronik lainnya adalah ilegal. Vietnam memperingatkan warganya untuk tidak menggunakan atau berinvestasi pada bitcoin. Namun pernyataan bank sentral negara itu pada Kamis malam itu tak merinci hukuman bagi mereka yang melanggar.(baca:Vietnam Batasi Penggunaan Bitcoin
Akhir tahun lalu, China juga melarang bank-bank dan sistem pembayaran menggunakan bitcoin. Hal serupa juga sudah dilakukan Thailand sebelumnya.
Mata uang seperti bitcoin dianggap mengerikan bagi beberapa regulator keuangan di Asia dan tempat lain karena berada di luar kendali mereka . Bank tidak menyukai bitcoin karena orang bisa mengirim uang di seluruh dunia tanpa biaya apapun.
FAIZ NASHRILLAH | DAILY MAIL
Terkait
Mengapa Bitcoin Rawan untuk Pencucian Uang?
Rame-rame Uang Bitcoin, Begini Cara Kerjanya
Bursa Tutup, Bitcoin Jamin Tidak Ada Uang Hilang