TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Pertanian Suswono senang melihat banyak para petani yang beralih mata pencaharian. "Petani banyak yang alih profesi, saya malah senang," kata Suswono dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jawa Timur 2014-2019 di Ballroom Grand City Surabaya, Kamis, 6 Maret 2014.
Banyaknya petani yang beralih mata pencaharian dipandang wajar oleh Suswono. Ini lantaran lahan pertanian yang semakin sempit dan tidak produktif.
Di Indonesia, rasio luas lahan pertanian per kapita hanya 560 meter per segi. Bandingkan dengan Thailand yang mencapai 5.600 meter persegi per kapita atau selisih 10 kali lipat. Artinya, jika per kepala keluarga di Thailand memiliki 3 hektare lahan pertanian, maka di Indonesia hanya 0,3 hektare.
Para petani di Indonesia, kata Suswono, tidak lagi bermata pencaharian di pertanian, tetapi beralih ke industri pertanian. Meski demikian, dia meminta agar pemerintah daerah tidak membiarkan lahan pertanian dialihfungsikan. Apalagi banyak daerah menjadi sentra pangan yang berkontribusi pada persediaan pangan nasional. "Kalau ini tidak diperhatikan, akan gawat. Krisis pangan akan terjadi," katanya.
Lahan pertanian harus disiapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan. Saat ini baru 193 kabupaten yang sudah menetapkan sebagai daerah sentra pangan. Sayangnya, kata Suswono, mereka hanya fokus untuk daerahnya sendiri. Padahal, setiap daerah mempunyai potensi untuk berkontribusi terhadap pangan dunia.
AGITA SUKMA LISTYANTI