TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen negatif dari regional menetralisasi sentimen positif yang datang dari dalam negeri. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup menguat 0,12 persen ke level 4.598,22. Indeks ditutup menguat setelah sepanjang perdagangan berada di zona merah.
Analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Joseph Pangaribuan, mengatakan IHSG mengikuti bursa Asia yang mayoritas bergerak melemah. "Pelemahan bursa Asia memfaktorkan data preliminary indeks manufaktur Cina yang di bawah estimasi, atau berada di level terendah dalam tujuh bulan terakhir."
Selain itu, indeks saham di Asia juga tertekan oleh rilis Minutes Meeting bank sentral AS yang mulai membicarakan kemungkinan kenaikan suku bunga. Untungnya, sentimen positif dari kinerja emiten dalam negeri membuat indeks berhasil ditutup di zona hijau.
Saham-saham Bank BRI, Bank BCA, dan Bank Mandiri kembali memimpin laju indeks. Adapun lagging movers indeks pada hari ini dipimpin oleh Astra Internasional dan Unilever Indonesia. "Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 7,48 triliun dengan investor asing kembali mencatat pembelian bersih Rp 998 miliar," ujar Joseph.
Bursa Eropa turut terkoreksi akibat sentimen ini. Mayoritas bursa komoditas bergerak melemah seiring harga minyak turun 0,02 persen ke level US$ 103,29 per barel. Meskipun demikian, CPO Malaysia berhasil menguat 1,04 persen ke level 2,725 ringgit Malaysia per ton.
PDAT | M. AZHAR
Berita Lain:
Hasil Rapat The Fed Koreksi Laju Indeks
Bunga Amerika Bakal Naik, Dolar Kembali Perkasa
Divestasi Bank Mutiara Dilanjutkan Maret
Saham Konsumsi dan Infrastruktur Masih Andalan
Pembenahan Pasar Cianjur Telan Rp 6,5 Miliar
Resep Apindo Menahan Kebangkrutan Indonesia
Ratusan Desainer Ikuti Indonesia Fashion Week