TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan pihaknya masih menangani jalan nasional yang rusak secara darurat, yakni mengisi lubang dengan material-material. Perbaikan permanen, kata dia, tidak bisa dilakukan karena hujan belum berhenti. "Tendernya sudah mulai, kira-kira baru bisa dilaksanakan awal Maret," katanya saat ditemui di gedung Cipta Karya, Jumat, 7 Februari 2014.
Djoko mengatakan setelah kondisi jalan kering pada Maret, perbaikan kerusakan jalan nasional dapat dimulai. Perhitungan kerugian yang ditanggung Kementerian Pekerjaan Umum akibat hujan baru bisa diketahui setelah kondisi jalan mengering.
Djoko menuturkan sekitar 247 kilometer jalan di Pantura rusak dari panjang keseluruhan, yakni 1.300 kilometer. "Ini data awal saja," katanya. Kerusakan ini, kata dia, akan diperbaiki dengan cara dibeton secara bertahap. "Untuk jalan sesibuk Pantura, tidak mungkin dibeton sekarang."
Dia mengakui kerusakan jalan nasional yang paling berat ada di Pulau Jawa. Penyebabnya adalah jalan tersebut terendam air hujan dan diperparah dengan tetap melintasnya kendaraan berat. (Baca:Tak Ada yang Mulus di Jalur Pantura)
Djoko mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan TNI untuk memperbaiki jalan nasional yang rusak. "Tadi kami rapat dengan Presiden khusus membahas ini. Pak Presiden paham betul kalau perbaikan permanen belum bisa dimulai," katanya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat kabinet terbatas untuk membahas kegiatan tanggap darurat akibat dampak bencana alam, khususnya banjir. "Lebih khusus lagi, tanggap darurat untuk perbaikan jalan-jalan yang mengalami kerusakan yang parah," kata SBY.
Dia mengatakan perbaikan jalan yang mengalami kerusakan berat mesti diutamakan karena bisa mengganggu keamanan dan keselamatan para pengguna jalan. "Setelah curah hujan berkurang, banjirnya berakhir di daerah-daerah itu, barulah perbaikan jalan secara menyeluruh dilanjutkan," ujar SBY. (Baca: SBY Minta Perbaikan Jalan Rusak Dikebut)
ALI HIDAYAT
Berita Terkait
Bupati Bekasi ke Luar Negeri Bukan Urusan Dinas
Siaga Bengawan, Lurah dan Camat Tuban Dikumpulkan
Kali Ketapang Meluap, 4 Desa di Porong Banjir
Bojonegoro Waspadai Kemungkinan Banjir Besar
Pencuri Incar Barang Berharga Korban Banjir Manado