TEMPO.CO, Colorado – Perusahaan tambang asal Amerika Serika Serikat, Newmont Mining Corp, menyatakan sedang menyiapkan langkah hukum (legal action) untuk menghadapi pemberlakuan pajak ekspor mineral mentah oleh pemerintah Indonesia. Pemberlakuan pajak ekspor mineral diumumkan pemerintah awal bulan ini seiring amanat Undang-Undang Mineral dan Batu Bara.
Pemerintah Indonesia awalnya hanya akan memberlakukan pelarangan ekspor mineral. Namun kemudian, pemerintah Indonesia juga memutuskan untuk memberlakukan pajak ekspor konsentrat mineral. Newmont mengekspor konsentrat dari pertambangan emas dan tembaga batu hijau. (Baca juga: Ekspor Dilarang, 3 Pabrik Smelter Segera Operasi)
Seperti dilansir Reuters, 22 Januari 2014 waktu setempat, kontrak Newmont dengan pemerintah Indonesia mengharuskan perusahaan membayar pajak pendapatan sebesar 35 persen. Juru bicara Newmont, Omar Jabara, mengatakan dalam kontrak itu disebutkan Newmot tidak akan menjadi subjek pajak apa pun, bea atau biaya lainnya. “Kami sedang melihat dampaknya ke operasi dan kami akan terus berurusan dengan pemerintah Indonesia,” ujarnya. (Baca juga: Freeport Diprediksi Bayar Pajak Miliaran Dolar)
Senada Freeport McMoRan Copper & Gold Inc, yang juga memiliki kesepakatan yang sama dengan pemerintah Indonesia, menyatakan bahwa pemberlakuan pajak baru itu mengingkari perjanjian yang sudah diteken sebelumnya. Namun, CEO Freeport Richard Adkerson mengatakan perusahaan yakin akan mampu mencapai kesepakatan dengan pemerintah. “Kami akan sangat menghindari langkah hukum di arbitrase internasional,” ujarnya. (Baca juga: Freeport Minta Pemerintah Jelaskan Bea Keluar)
Pelarangan ekspor mineral yang diberlakukan pemerintah Indonesia bertujuan akan bahan mentah bisa memberikan nilai tambah bagi negara dengan dilakukan pengolahan di dalam negeri. Perusahaan tambang seperti Newmont dan Freeport diberikan penangguhan waktu hingga 2016 dan secara bertahap diberlakukan pajak eskpor konsentrat.
Harga saham Newmont turun 2,3 persen menjadi US$ 24,25 di New York Stock Exchange kemarin, tidak berbeda saham Freeport turun 1,5 persen menjadi US$ 34,74 per saham.
REUTERS | ABDUL MALIK
Terpopuler :
Penguatan Indeks Berlanjut, Transaksi Rp 4,3 T
Bank Mandiri Salurkan Kredit UMKM Rp 64,60 Triliun
Banjir, Pemerintah Siapkan 13 Ribu Ton Benih Padi
Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir
Listrik Naik Setelah Pemilu, Siapa Saja yang Kena?