TEMPO.CO, Bandung - Bencana banjir yang menimpa kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, yang berimbas pada tersendatnya pasokan makanan, membuat tekanan inflasi awal 2014 cukup tinggi. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dody Gunawan Yusuf yang mengatakan saat ini kenaikan harga pada sektor makananan mulai terasa.
"Meski tidak terlalu signifikan, harga mulai bergerak naik secara bertahap," ujar Dody saat dihubungi Tempo, Kamis, 23 Januari 2014. Dia memprediksi kenaikan secara bertahap tersebut akan terasa dalam dua bulan ke depan. Namun, kata dia, sumber pasokan dari kawasan selatan Jawa Barat tengah melejit naik, sehingga bisa mengimbangi kebutuhan pasokan dari kawasan utara yang sedang tersendat.
Selain disebabkan tersendatnya distribusi, BPS mencatat beberapa komoditas seperti sektor pertanian yang mulai naik juga disebabkan perubahan iklim ekstrem. Saat ditanya stok beras yang dimiliki Jawa Barat, Dody menjawab masih aman. "Cadangan beras Bulog masih berlimpah," katanya. Dengan demikian, meski ribuan hektare sawah di kawasan Pantura terendam, kebutuhan beras Jabar bisa dipenuhi.
Adapun angin dari arah barat, yang menyebabkan tingginya ombak dan membuat para nelayan tidak bisa melaut, mempengaruhi harga bahan makanan dari sektor perikanan. Menurut Dody, pada sektor tersebut, harga merangkak naik. Dia mencontohkan, harga ikan teri dan ikan laut lainnya sudah mulai terasa naik.
Di Kota Bandung sendiri, kenaikan harga itu belum terasa. Menurut Kepala Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung Ema Sumarna, distribusi logistik pangan yang masuk di kawasannya berjalan lancar. Banjir yang terjadi di sebagian kawasan Jawa Barat, menurut dia, tidak mempengaruhi harga kebutuhan makanan pokok di Bandung.
"Hasil pantauan ke pasar-pasar, pasokan makanan ke arah Bandung dialihkan ke jalur selatan, sehingga tersendatnya Pantura tidak mempengaruhi kami," katanya. Pihaknya pun terus melakukan pantauan pasokan sehingga bisa bertindak sebelum ada kenaikan harga.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Subang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ricko Taruna mengatakan jalan Pamanukan, Kabupaten Subang, yang sempat banjir dan menyebabkan terhentinya arus lalu lintas kini bisa dilalui pengguna jalan. Selain itu, amblesnya jalan di Kilometer 128 Pantura saat ini sudah bisa dilalui karena telah dipasangi pelat besi sementara untuk menyangga kendaraan.
Kemarin, katanya, kemacetan panjang sempat terjadi di kedua arah jalan (Jakarta-Indramayu). Dari arah Jakarta, kemacetan terjadi sepanjang 10 kilometer. Sedangkan dari arah Indramayu, kemacetan terjadi sepanjang 3 kilometer.
PERSIANA GALIH
Berita lain:
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?