TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Umum PT PT Lion Mentari Airlines (Lion Air), Edward Sirait, mengatakan penggunaan armada untuk media iklan politik sangat memungkinkan terjadi. "Asal sesuai aturan Pemilu," kata Edward ketika dihubungi Tempo, Kamis, 16 Januari 2016.
Edo, begitu Edward biasa disapa, mengingatkan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa dan Lion Air adalah dua entitas berbeda. PKB terikat aturan main Pemilu. Adapun Lion Air juga harus menjalankan pengelolaan perusahaan yang baik.
"Jadi kalau ada kerja sama seperti itu harus berdasarkan kesepakatan bisnis, bukan politis," katanya. "Ini sama juga politikus yang punya televisi. Bisa bekerja sama, asal sesuai aturan." (Baca juga : Rusdi Kirana Seorang Gusdurian?)
Menurut Edo, hingga hari ini belum ada pembicaraan satu pun terkait kerja sama antara perseroan dengan PKB.
Ahad lalu Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menunjuk Rusdi Kirana sebagai wakilnya. Rusdi merupakan bos Lion Air. PKB kini mempunyai dua wakil ketua umum yakni Rusdi dan Nur Syabani. (Baca juga : Gabung PKB, Rusdi Akan Lebih Sering di Indonesia)
Kalangan pengamat politik mensinyalir motif pendanaan di balik penunjukkan Rusdi sebagai Wakil Ketua PKB. Maklum Rusdi yang baru 14 tahun mendirikan Lion bersama kakaknya Kusnan Kirana, kini melejit di jajaran orang paling tajir di Indonesia.
November lalu majalah Forbes menempatkannya di urutan ke-29 orang terkaya Indonesia dengan estimasi kekayaan senilai US$ 1 miliar. (Baca juga : Bos Lion Air Jadi Wakil Ketua Umum PKB)
Saat ini Grup Lion mengoperasikan 150 armada untuk melayani 83 rute. Pada 2012, Kementerian Perhubungan mencatat Lion sebagai maskapai yang paling banyak mengangkut penumpang domestik, sekitar 23,93 juta penumpang atau 37,6 persen dari total 63,63 juta penumpang. Tahun lalu perseroan memperkirakan jumlah penumpang Lion mencapai 32 juta orang.
AGOENG WIJAYA
Terpopuler :
Djoko Kirmanto: Jokowi Jangan Ambil Wewenang Pusat
Tren Baru Pengaduan Sengketa Nasabah dan Perbankan
Pemerintah Akui Koordinasi Penanganan Banjir Lemah
Produk Perajin Kecil Yogya Banyak Dijiplak