TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyadari pentingnya penggunaan gas alam ke rumah tangga dibandingkan penggunaan gas elpiji. Dia menilai penggunaan gas alam di rumah tangga lebih efisien dan praktis.
"(Selain) lebih murah menggunakan gas, tapi juga lebih praktis dibanding elpiji. Kalau elpiji kan bisa dibawa, ditenteng. Dan itu memacetkan lalu lintas," kata Dahlan, Selasa, 7 Januari 2013.
Namun begitu, menurut dia, untuk membuat masyarakat menggunakan gas rumah tangga tidaklah mudah. Selama ini produsen gas menghadapi sejumlah kendala, seperti biaya pembangunan infrastruktur pipa gas yang cukup besar. "Kalau mahal, ya, memang mahal. Seperti membangun investasi kelistrikan juga mahal.”
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengungkapkan, ada kendala dalam pembangunan pipa gas untuk industri dan rumah tangga. Juru bicara PGN, Ridha Ababil, mengatakan bahwa untuk membangun infrastruktur jaringan gas, dibutuhkan investasi yang besar.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan, PGN dalam mengembangkan infrastruktur gas dilakukan dengan model sinergi, baik dengan pemerintah maupun swasta. “Seperti, misalnya, membuka kesempatan kerja sama dengan perusahaan real estate yang ingin melakukan pemasangan infrastruktur jaringan gas,” kata Ridha beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menagih janji pembangunan jaringan pipa gas alam. Hal tersebut dilakukan menyusul naiknya harga jual elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram hingga 50 persen mulai Januari 2014. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Andi Baso. “Hingga kini, belum banyak wilayah Jakarta yang terlayani jaringan pipa gas alam milik PT PGN,” ujar Andi, pekan lalu.
Menurut dia, kebanyakan daerah yang terlayani jaringan pipa gas itu merupakan kawasan lama yang sudah mapan, seperti Menteng, Kebayoran Baru, Harmoni, dan kawasan industri. Rumah susun sederhana seperti di Kebon Kacang juga sudah mendapat jaringan pipa gas.
ANANDA PUTRI
Berita tekait:
Dahlan Iskan: Elpiji Cuma Naik Rp 1.000 per Kilogram
SBY Apresiasi Kenaikan Gas Elpiji Hanya Rp 1.000
Penipuan: JPMorgan Akan Membayar US$ 2 Miliar
Dahlan: Harga Elpiji Sudah Memperhatikan Daya Beli
Harga Elpiji Direvisi, Pertamina Rugi 6,5 Triliun