TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai tingkat kegunaan pesawat Kepresidenan merupakan poin utama yang perlu diperhatikan ketika sebuah negara memiliki pesawat khusus Kepresidenan. Nah, bagi Indonesia, tingkat kegunaan pesawat Kepresidenan di Indonesia dinilai belum terlalu penting.
"Pesawat itu harus terus digunakan. Kalau banyak nganggur, ya tidak efisien," ujar Dudy Sudibyo ketika dihubungi, Jumat, 13 Desember 2013.
Menurut Dudi, jika diperhatikan, rutinitas penerbangan Presiden di Indonesia tidak sesering ataupun serutin seperti yang dilakukan Presiden Amerika Barack Obama untuk mengunjungi negara bagiannya. (Baca: Spesifikasi Wah Pesawat Kepresidenan RI)
Jadi, menurut dia, pembelian pesawat berharga mahal untuk Kepresidenan dinilai tidak efisien jika pemakaiannya hanya sesekali dalam setahun. Adapun biaya pemeliharaan, biaya pilot dan kru menjadi tambahan pengeluaran jika pesawat tersebut hanya disimpan dan jarang digunakan.
Jenis pesawat Boeing 737 yang dibeli Indonesia membuat pesawat kepresidenan itu semakin tidak efisien. Sebab, pesawat ini hanya dapat mendarat di sejumlah kota-kota besar. "Kota-kota kecil tidak bisa di digapai 737," ujar Dudy. Akan jauh lebih efisien dan berguna bagi Indonesia, jika pesawat kepresidenan itu mampu menggapai berbagai kota dengan fasilitas lapangan terbang yang terbatas di berbagai daerah. (Baca:Pesawat Kepresidenan Dianggarkan Sejak Lama)
MAYA NAWANGWULAN
Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar | Pelonco Maut ITN | Vila Liar Puncak | Mandela Wafat
Terpopuler
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
ITN Telusuri Adegan Pemerkosaan dalam Pelonco
Warga Bakar Vila Orange Milik Probosutedjo
Main Golf, Empat Direksi BUMN Terancam Sanksi
Multivision Diminta Hentikan Peredaran Film Soekarno
Nama di KPK Ini Disebut Dekat dengan Cikeas