TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk berencana membangun 16 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di sejumlah wilayah di Indonesia pada 2014. Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup menyebutkan, SPBG akan berlokasi di Jabodetabek dan Sukabumi sebanyak 12 unit, Jawa Timur tiga unit, dan Pekanbaru satu unit.
Untuk merealisasikan ke-16 SPBG tersebut, PGN menginvestasikan dana sekitar Rp 260 miliar. "Investasinya berasal dari kas internal," kata Heri di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2013.
Baca Juga:
Heri mengatakan, sebagian besar SPBG itu akan mendapat pasokan gas dari pipa (online) dan sebanyak dua unit SPBG berjenis SPBG bergerak (mobile refueling unit/MRU). "Kami melihat banyak industri yang mau di luar Jakarta," ujarnya.
Menurut Heri, pembangunan SPBG bisa mendukung pasar gas yang semakin meningkat saat ini. Perusahaan baru memiliki dua unit SPBG MRU. Satu unit ditempatkan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan pengisian gas bajaj. Rencananya, satu unit akan dipasang di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Dia berharap pembangunan SPBG ini sifatnya merupakan penugasan oleh pemerintah sehingga infrastruktur pelayanan gas ini cepat dibangun. Menurut dia, dengan mekanisme penugasan, PGN bisa membeli gas untuk kebutuhan transportasi dengan harga yang diputuskan pemerintah, yakni US$ 4,72 per MMBTU.
Saat ini, PGN membeli gas harga untuk transportasi dengan skema komersial sehingga PGN juga belum bisa mengatur harga BBG ke konsumen. Pemerintah telah menetapkan harga BBG untuk konsumen sebesar Rp3.100 per liter setara Premium.
AYU PRIMA SANDI