TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya Saka Energi Indonesia (SEI) telah mengakuisisi tiga blok migas dengan total nilai US$ 363 Juta. Selain itu, PGN juga telah melakukan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur gas baru. Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN Wahid Sutopo mengatakan, pengerjaan infrastruktur dan akuisisi blok ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi untuk keperluan domestik.
"Selain efisien, pemanfaatan gas bui yang ramah lingkungan akan memperkuat daya saing ekonomi nasional dan dapat menghemat subsidi bahan bakar minyak (BBM)," ujar Wahyudi dalam keterangan resmi pada Rabu, 27 November 2013.
Untuk pembelian blok-blok migas dari perusahaan asing, misalnya, SEI telah mengakuisisi 30 persen hak partisipasi di PSC Bangkanai, Kalimantan dari Salamander senilai US$ 27 juta. PGN juga membeli 20 persen hak partisipasi di PSC Ketapang, Madura dari Sierra Oil Services Limited senilai US$ 71 juta.
Saka Energi telah mengakuisisi 25 persen hak partisipasi di PSC Pangkah, Madura dari KUFPEC Indonesia BV sebesar US$ 265 juta. Sebelumnya, 100 persen saham KUFPEC dimiliki oleh Kuwait Petroleum Company K.S.C. "Secara total, PGN menghabiskan dana senilai US$ 363 juta untuk hak partisipasi dari 3 blok migas yang telah diakuisi tersebut," ujarnya.
Untuk proyek infrastruktur migas, Wahyudi mengatakan, selama 2013, PGN telah membangun dan mengoperasikan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk mendukung program konversi gas bumi bagi armada transportasi. "Sampai akhir tahun, tiga MRU ditargetkan dapat beroperasi di DKI Jakarta," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Ditantang Ruhut, Jokowi: Kalau Cebur Kali, Ayo
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu
Ditolak Nur Mahmudi, Ini Kata Jokowi
Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini