Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanpa Australia, Proyek Infrastruktur Tetap Jalan  

image-gnews
Rahmat Gobel (kanan) Ketua Umum Masyarakat Energi Tebarukan Indonesia berjabat tangan dengan Karni Ilyas Pemimpin Redaksi TV One setelah pertemuan METI bersama para pimpinan redaksi media di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, 10-7, 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Rahmat Gobel (kanan) Ketua Umum Masyarakat Energi Tebarukan Indonesia berjabat tangan dengan Karni Ilyas Pemimpin Redaksi TV One setelah pertemuan METI bersama para pimpinan redaksi media di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, 10-7, 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rahmat Gobel mengatakan, Indonesia tidak usah khawatir jika memanasnya hubungan dengan Australia akan berdampak pada pemberian hibah di sektor infrastruktur. Menurut dia, sebenarnya banyak investor asing ataupun lokal yang berminat menggarap proyek infrastruktur di Indonesia.

"Tapi, banyak masalah yang sebenarnya justru jadi penghambat seperti kepastian hukum, masalah perizinan, pembebasan lahan. Kalau semua itu beres seharusnya tidak ada hibah pun tidak usah khawatir karena banyak yang ingin investasi," katanya pada Tempo di Jakarta, Ahad, 24 November 2013.

Menurut dia, Indonesia seharusnya tidak banyak berharap pada investor asing untuk pengerjaan di sektor infrastruktur. Rachmat mengatakan, jika Indonesia ingin mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan daya saing serta produktivitas, yang harus dilakukan bukan mengharap pada pemodal asing tapi mengatasi hambatan internal. "Lagipula kalau hibah itu kan tidak free sifatnya. Pasti ada maunya. Yang terpenting masalah internal beres, pemodal akan mengalir," katanya.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, dampak dari memanasnya hubungan kedua negara pasti akan merembet pada hubungan ekonomi. Menurut dia, bukan Indonesia saja yang akan rugi, Australia juga akan menderita kerugian yang lebih banyak dari Indonesia.

"Dampaknya akan signifikan karena kita melakukan interaksi ekonomi dengan Australia juga di sektor infrastruktur. Kalau menghitung secara kasar, Australia pasti lebih rugi karena selain sektor infrastruktur, ketergantungan Australia pada Indonesia juga besar khususnya di sektor perdagangan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Enny mengatakan, proyek-proyek infrastruktur di Indonesia tidak akan sampai terhenti. Menurut dia, jika Australia belum meminta maaf pun, hal tersebut hanya merupakan strategi untuk saling mengajukan bargaining. "Ini hanya amunisi diplomatis untuk menentukan bargaining bagi kedua negara," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, bahwa pemerintah belum bisa menentukan kelanjutan hibah Australia untuk proyek infrastruktur. Menurut dia, pihaknya belum melakukan pembicaraan mengenai hibah di sektor infrastruktur karena hubungan kedua negara masih panas menyusul kasus penyadapan yang dilakukan Australia pada 2009.

Indonesia dan Australia telah terlibat dalam kerja sama di sektor konstruksi untuk jangka waktu yang lama khususnya dalam pembangunan jalan. Walaupun memanas, Djoko memastikan proyek yang sudah disepakati setelah memanasnya hubungan kedua negara bisa terus berjalan.

ANANDA TERESIA


Berita terkait:
Travel Warning, Kunjungan Warga Australia Turun

Pengamanan Konsulat Australia di Bali Ditingkatkan

Slamet Rahardjo: Penyadapan Itu Risiko Teknologi

Ini Situasi Terakhir Australia Versi Dubes Nadjib

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong di Canberra, Kamis, 9 Februari 2023. Dokumentasi Kantor PM Australia
Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.


PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

Presiden Jokowi (kanan) bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) seusai menyampaikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 6 Juni 2022. ANTARA/Sigid Kurniawan
PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.


Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Presiden Joko Widodo dan PM Australia Anthony Albanese menuntut sepeda menuju Resto Raasaa di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Laily Rachev/Indonesia's Presidential Palace/Handout via REUTERS
Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.


Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Perdana Menteri terpilih Australia, Anthony Albanese, dan Presiden Joko Widodo bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.


Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Joko Widodo bersepeda bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.


Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Seniman asal Bali yang juga staf KBRI Canberra, I Gede Eka Riadi, sedang melatih gamelan Bali kepada mahasiswa Australia peserta workshop daring In-Country Training Activities yang digelar KBRI Canberra, Australia, 12 Oktober 2021.[KBRI Canberra]
Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.


Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Tari Bolelebo khas Provinsi Nusa Tenggara Timur ditampilkan dalam acara Indonesia Cultural Circle (ICC) di KBRI Canberra, Canberra, Australia, 18 Juni 2021.[KBRI Canberra]
Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.


Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Pameran produk Indonesia dalam acara ASYIK Indonesia Arts Festival di kota Scott Head di negara bagian News South Wales, Australia, 30 Mei 2021.[KBRI Canberra]
Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.


Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Acara penandatanganan MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd yang dilakukan di KBRI Canberra, Australia, 25 Mei 2021.[KBRI Canberra]
Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.


Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Foto bersama siswa-siswi sekolah dasar Australia yang tampil menyanyikan lagu berbahasa Indonesia dalam acara budaya Indofest 2021 di Pinky Falt Park, War Memorial Drive, Adelaide, Australia Selatan, 28 Maret 2021.[KBRI Canberra]
Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.