Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Faisal Basri Kritik Pernyataan Ekonomi Negatif  

Editor

Budi Riza

image-gnews
TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengaku merasa bingung lantaran beberapa pejabat berbicara negatif mengenai perekonomian Indonesia. Padahal, investor asing saja masih berpandangan positif.

Ia mencontohkan kutipan pernyataan Menteri Keuangan Chatib Basri yang dilansir Bloomberg. "Menurut Chatib Basri, rupiah dan yield obligasi akan mengarah ke kondisi 2009. Eh, rakyat Indonesia buru-buru beli dolar karena rupiah akan melemah seperti tahun 2009 Rp 12.500," kata Faisal dalam DBS Asian Insight Seminar 2013 di Ritz Carlton, Jakarta, Senin, 25 November 2013.

Ia juga mengungkit pernyataan Chatib yang dikutip beberapa media ihwal tren pelemahan rupiah yang masih akan terjadi hingga awal 2014. Meski pernyataan itu dibantah Chatib.

Faisal juga mempertanyakan pidato Gubernur BI Agus Martowardojo di depan pelaku perbankan dan otoritas keuangan pada acara tahunan Banker's Dinner, 14 November 2013. Agus membuka pidatonya dengan mengatakan bahwa ada arus keluar modal asing yang deras sejak Gubernur Bank Sentral AS memberikan sinyal tapering off pada Mei 2013.

Ketika itu, Agus berujar, "Sinyalemen yang singkat, namun pengaruhnya mendunia. Sejak saat itu, hari demi hari hingga akhir Agustus lalu, ekonomi kita ditandai dengan derasnya aliran keluar modal portofolio asing, yang kemudian menekan nilai tukar rupiah dengan cukup tajam."

Pernyataan ini, kata Faisal, tidak benar. Mengacu pada data neraca transaksi modal dan finansial pada Neraca Pembayaran Indonesia yang dilansir BI, netto investasi portfolio masih positif. Pada triwulan I 2013 sebesar US$ 2,76 miliar, lalu naik menjadi US$ 3,39 miliar pada triwulan II 2013. Adapun pada triwulan III 2013 nilainya US$ 1,88 miliar. Menurut prediksinya, netto investasi portofolio tahun 2013 bisa melebihi 2012 yang mencapai US$ 9,2 miliar. "Indonesia tak ditinggalkan asing, ini faktanya," kata dia.

Ia menambahkan, asing bahkan masih percaya dengan ekonomi Indonesia. Ia menyebut, dari 70,5 persen utang pemerintah berupa Surat Utang Negara (SUN), sebanyak 1/3-nya dipegang asing. Sebanyak 42 persen SUN yang dipegang asing bertenor di atas 10 tahun, sedangkan yang bertenor di bawah 1 tahun cuma 4 persen. "Rakyat sendiri yang tidak percaya pada diri sendiri, asing percaya," kata dia. Lembaga pemeringkat internasional, Faisal menjelaskan, juga tak ada yang mengoreksi peringkat utang Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ihwal nilai tukar rupiah yang memburuk, Faisal juga membantah hal itu terjadi sejak Gubernur Bank Sentral AS memberi sinyal pengurangan stimulus moneter pada Mei 2013. Menurut Faisal, nilai tukar rupiah menurun sejak September 2011. Penyebabnya, menurut dia, defisit transaksi berjalan yang terjadi mulai triwulan terakhir 2011. Hal ini karena impor non-migas yang naik sedangkan ekspor non-migas turun.

Ia menilai defisit transaksi berjalan sebenarnya bukanlah suatu masalah. Semasa kepemimpinan Soeharto, defisit transaksi berjalan juga terjadi. "Tidak ada masalah defisit asal manageable, dan penyebabnya jelas apa. Impor banyak tapi untuk keperluan produktif, create tenaga kerja juga. Jadi tergantung strukturnya," ucapnya.

Menurutnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan struktural. Solusinya tak bisa dengan tiba-tiba mengerem pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan suku bunga. Ia menilai kuncinya ada di kebijakan pemerintah, misalnya dengan melakukan harmonisasi kebijakan bea masuk yang bertujuan untuk memberi insentif agar makin banyak produk yang diproduksi di dalam negeri. "Bea masuk bahan baku harus lebih rendah dari barang jadi," kata dia.

Ia mengatakan, Indonesia mengimpor makanan ringan enting-enting dari Cina lantaran bea masuk untuk produk jadi lebih rendah dibanding bea masuk bahan baku berupa gula. Walhasil, tak menguntungkan jika enting-enting diproduksi di domestik.

Ia juga mempertanyakan program mobil murah dan ramah lingkungan. Program itu dinilainya bermasalah. Pertama, bisa meningkatkan impor komponen mobil. Kedua, pemerintah tak mewajibkan produsen untuk ekspor, hanya mengimbau.

MARTHA THERTINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota Polri Penembak Debt Collector Diproses Polda Sumsel, Kenali Aturan Hukum Tentang Tukang Tagih Utang Ini

1 hari lalu

Mobil Avanza milik polisi Aiptu FN yang menembak debt collector di Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA/M Imam Pramana
Anggota Polri Penembak Debt Collector Diproses Polda Sumsel, Kenali Aturan Hukum Tentang Tukang Tagih Utang Ini

Aiptu FN anggota Polri lakukan penusukan dan penembakan terhadap debt collector yang lakukan penarikan paksa mobilnya. Apa aturan soal debt collector?


Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

1 hari lalu

Pameran produk UMKM di Nusa Tenggara Barat. Dok. Lombok NTB Pearl
Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

Bank Indonesia menggelar sejumlah pelatihan seperti "Pelatihan Pencatatan Keuangan melalui Aplikasi SIAPIK".


Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

2 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

Pemerintah meraup Rp 22,6 triliun melalui lelang Surat Utang Negara pada Selasa, 26 Maret 2024.


Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

3 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

4 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

Japan Credit Rating Agency, Ltd. kembali mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+. Apa artinya?


Ini Lokasi Penukaran Uang Lebaran di Jakarta Beserta Jadwalnya

4 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ini Lokasi Penukaran Uang Lebaran di Jakarta Beserta Jadwalnya

Ada beberapa lokasi penukaran uang baru di Jakarta yang bisa Anda datangi. Ketahui juga prosedur penukaran serta total maksimalnya.


Penukaran Uang Keliling Hari Ini di Pasar Senen hingga Pasar Kramat Jati

4 hari lalu

Petugas memberikan uang baru hasil penukaran kepada warga di mobil kas keliling Bank Indonesia di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 21 Maret 2023. Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara meluncurkan kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2023  yang berlangsung pada 21 Maret hingga 20 April 2023 dengan menyediakan uang tunai sebesar Rp867 miliar tersebut untuk memberi kemudahan bagi masyarakat dalam menukarkan uang baru. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Penukaran Uang Keliling Hari Ini di Pasar Senen hingga Pasar Kramat Jati

Bank Indonesia membuka layanan kas keliling penukaran uang baru di empat titik Jabodebek.


Jadwal Penukaran Uang Baru BI Menjelang Lebaran 2024 di Jabodetabek, Perhatikan 5 Syaratnya

5 hari lalu

Warga mengantre untuk menukar uang pecahan di mobil kas keliling yang melayani penukaran uang pecahan di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 H/2024 M. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyampaikan bahwa penyediaan rupiah ini tumbuh sebesar 4,65% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp188,8 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Jadwal Penukaran Uang Baru BI Menjelang Lebaran 2024 di Jabodetabek, Perhatikan 5 Syaratnya

BI sediakan layanan penukaran uang baru di Jabodetabek menjelang Lebaran 2024. Ini jadwal dan syaratnya.


BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

6 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan
BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

BI melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 terindikasi meningkat.