TEMPO.CO, London - Maraknya aksi unjuk rasa buruh menuntut kenaikan upah minimum rupanya mengusik Wakil Presiden Boediono. Di sela kunjungan kerjanya ke London, Inggris, mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengimbau para buruh menahan diri.
"Kita ingin kesejahteraan buruh meningkat. Tapi jangan sampai sumbernya sendiri, yakni industri yang mempekerjakan buruh, malah terpukul. Itu tidak kita inginkan bersama," katanya. Menurut Boediono, pemerintah sudah berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan para buruh.
Karena itulah, guru besar Ekonomi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini meminta buruh memiliki pandangan lebih jauh ke depan.
"Saya ingin kita melihat lebih luas. Harus dipahami bahwa upah tidak hanya untuk yang sudah bekerja, tapi juga untuk para pencari kerja," kata Boediono. Perspektif ini tampaknya luput dipertimbangkan para demonstran. "Kita ingin lapangan pekerjaan bertambah. Jadi harus dilihat dengan lebih luas dan jernih."
Wakil Presiden berada di London untuk mewakili Indonesia menerima tampuk kepemimpinan Open Government Partnerships, sebuah inisiatif mendorong keterbukaan informasi yang digagas Inggris dan Indonesia.
YOSRIZAL (LONDON)
Topik Terhangat:
Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo
Berita Terpopuler:
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan
Jajaran Atut Heran KPK Telisik Bansos Banten
Analisis Video Perusakan Rumah Adiguna
Kabar Buruh Tewas di Bekasi Hoax
Ahok: Pengusaha Tak Kuat Bayar Upah Rp 3,7 Juta