TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih memperkirakan inflasi masih berlanjut hingga Oktober 2013. Lana memperkirakan pada Oktober terjadi inflasi di kisaran 0,2 persen. "Masih akan inflasi karena kenaikan tarif tenaga listrik dan juga tarif tol," kata Lana ketika dihubungi Tempo, Jumat, 1 November 2013.
Selain kenaikan tarif tersebut, Lana mengatakan pelemahan nilai tukar juga mendorong inflasi bulan lalu. Pelemahan nilai tukar, menurut dia, mulai tertransfer pada kenaikan harga makanan jadi, obat-obatan dan barang manufaktur. "Kalau dilihat, mi instan saja sudah mulai naik sekitar Rp 100-Rp 150 per bungkus," kata Lana.
Sementara itu, kelompok bahan makanan diperkirakan menyumbang deflasi. Meskipun demikian, Lana mengatakan komponen-komponen lain lebih banyak menyumbang inflasi sehingga secara keseluruhan terjadi inflasi.
Hingga September 2013, Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi tahunan telah mencapai 7,57 persen. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013 mematok target inflasi 7,2 persen.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terhangat: Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler
Adiguna Sutowo Pernah Menembak Kepala Penagih Bill
KSAU: Udara Natuna Kini Milik Singapura
Punya Rp 60 M, Pejabat Ini Hanya Mengaku Rp 1,2 M
Sejarah Kelam Adiguna di Malam Tahun Baru 2005
Begini Cara Gubernur Jateng Hadapi FPI
Taktik Polda Metro Hadapi Demo Buruh Hari Ini
Ahok: Banyak Politikus Pura-pura Tak Tahu