TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meminta PT Askes (Persero) segera melepas anak usahanya, PT Asuransi Jiwa inHealth Indonesia. Pelepasan ini terkait dengan transformasi Askes menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan per 1 Januari 2014.
“Tadi malam ada rapat kordinasi dengan Pak Wakil Presiden. Pak Wakil Menteri lapor tadi malam ditegaskan BPJS tidak boleh punya anak perusahaan agar fokus. Maka itu, saya minta Askes segera lepaskan Inhealth,” katanya usai rapat pimpinan BUMN di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, 17 Oktober 2013.
Ia mengharapkan Inhealth akan dilepas ke sesama BUMN. “Sebaiknya ke BUMN, bisa Mandiri atau Kimia Farma,” katanya. Musababnya, dua perusahaan BUMN itu mempunyai kapasitas pendanaan yang cukup. Dengan masuknya Inhealth, maka bisa dilakukan kombinasi usaha. “Bisa lah itu masuk (menjadi bagian) ada keterkaitannya, nanti dikombinasikan saja,” katanya.
Seperti diketahui, Inhealth merupakan salah satu anak usaha PT Askes. Setelah menjadi BPJS, Askes tidak diperbolehkan memiliki anak usaha. Bila melihat aset Inhealth, setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada 2011 saja, asetnya tercatat sebesar Rp 1,4 triliun. angka itu naik dari 2010 Rp 600 miliar dan pada 2009 Rp 439 miliar.
Sedangkan untuk anak usaha Jamsostek, PT Binajasa Abadikarya (PT Bijak) yang bergerak dalam bidang usaha Penyedia Tenaga Kerja dan Jasa Pengelolaan Gedung, Dahlan mengatakan belum jelas keputusannya. “Nanti dulu ini yang Askes dulu yang dibahas,” katanya. Jamsostek juga nantinya akan melebur menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
ANANDA PUTRI