TEMPO.CO, Jakarta - Belum adanya kepastian menjelang batas waktu kenaikan pagu anggaran di Amerika Serikat (AS) membuat indeks saham bergerak melemah. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini terkoreksi 27,65 poin (0,61 persen) ke level 4.492,26. Koreksi ini menandai berakhirnya reli kenaikan IHSG selama empat hari berturut-turut pekan lalu.
Saham-saham big cap menjadi pemberat IHSG hari ini. Telkom terkoreksi 2,2 persen ke Rp 2.275 per lembar saham, Semen Indonesia susut 2,1 persen ke Rp 13.950 per lembar, dan saham Bank Mandiri turun 1,2 persen menjadi Rp 8.450 per lembar saham. Asing mencatat penjualan bersih Rp 300 miliar.
Menurut analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kembali alotnya pembahasan masalah kenaikan batas utang (debt ceiling) di AS membuat investor kembali cemas. Apalagi setelah Fitch menurunkan outlook peringkat utang AS menjadi negatif. "Pelaku pasar khawatir bila gagal bayar benar-benar terjadi."
Setelah proses negosiasi antara pemerintah AS dan para anggota Senat semakin mendekati kesepakatan, penolakan pada pengujung rapat membuat segala harapan sirna. Proposal Partai Republik, yang semula sepakat menghentikan shutdown hingga 15 Januari dan menaikkan batas atas utang hingga 7 Februari, mendadak ditarik.
Menurut Purwoko, pelaku pasar kini berada pada situasi ketidakpastian karena tenggat waktu kenaikan pagu utang akan berakhir besok (17 Oktober). "Pasar masih berharap terjadi kesepakatan antara Presiden Obama dan Senat pada hari terakhir pembahasan."
Bursa regional bervariasi hingga 17.15 WIB. Nikkei 225 naik 0,18 persen ke 14.467,14, Hang Seng mengalami koreksi 0,46 persen ke 23.228,33, Strait Times menguat 0,28 persen ke 3.174,03, dan bursa Korea melemah 0,31 persen ke 2.034,61.
PDAT | M. AZHAR