TEMPO.CO, Jakarta - Harga sapi hidup untuk hari raya Idul Adha mengalami kenaikan yang signifikan. Menurut Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana, harga sapi hidup mencapai Rp 45.000 per kilogram, naik 12,5 persen ketimbang 2012 seharga Rp 40.000 per kilogram.
Teguh mengatakan kenaikan harga sapi kurban dipicu melambungnya harga bahan bakar minyak dan inflasi. Selain itu pasokan sapi kurban sangat tergantung pasokan peternak lokal yang belakangan menurun. "Sapi kurban biasanya varietas lokal yang memenuhi beberapa syarat seperti tidak cacat dan dewasa," kata dia kepada Tempo, Selasa 17 September 2013.
Meski populasi sapi dikabarkan menyusut, Teguh mengatakan pasokan hewan kurban cukup. Dia juga yakin masyarakat lebih banyak memilih sapi. Sebab jika dihitung rinci, harga kambing dan domba lebih tinggi ketimbang sapi. "Dengan harga yang sama dengan domba, daging sapi yang didapat lebih banyak," ujarnya.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi menyatakan pasokan sapi lokal untuk kurban lebih dari cukup. Sebab sapi kurban tidak hanya dipasok oleh peternak melainkan juga organisasi dan pesantren-pesantren. "Mereka menjalankan bisnis penggemukan sapi."
APRILIANI GITA FITRIA
Terpopuler:
Jepang Tawarkan Kereta Shinkansen ke Indonesia
Ke Indonesia, Ini Agenda Pangeran Andrew
Harga Emas Antam Turun Rp 5.000
SBY Resmikan Pabrik Ban Hankook di Cikarang