TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Keuangan Chatib Basri bersyukur tingkat inflasi bulan Agustus 2013 lebih rendah dari pada perkiraan. “Alhamdulillah,” ujarnya usai mengikuti rapat kerja bersama Komisi Keuangan DPR di Kompleks Parlemen, Senin 2 September 2013. Tingkat inflasi sebesar itu menunjukkan tren positif untuk mengembalikan tingkat inflasi ke level normal, yakni di bawah 1 persen.
Hari ini Badan Pusat Statistik melaporkan laju inflasi pada Agustus 2013 sebesar 1,12 persen. Sumbangan inflasi tertinggi masih pada bahan makanan dengan andil sebesar 0,45 persen.
Selain bahan makanan, inflasi juga disumbang oleh sektor perumahan, air, listrik, dan gas sebesar 0,16 persen. Selain itu, sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga memberikan andil cukup tinggi, yaitu 0,16 persen.
Tingkat laju inflasi bulan lalu ini lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi pada Juli sebelumnya yang mencapai 3,3 persen. Dengan penurunan ini, Menteri Chatib yakin pada September tingkat inflasi akan kembali ke tingkat normal. “Ini menunjukkan inflasi kita in line,” ucapnya.
Adapun laju inflasi tahun kalender sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini mencapai 7,94 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) sebesar 8,79 persen.
Kendati gembira dengan penurunan inflasi, Chatib mengatakan masih ada yang perlu diwaspadai, yakni inflasi impor akibat pelemahan rupiah. “Pemerintah sudah mengantisipasi kenaikan inflasi impor dengan kebijakan penghapusan kuota impor pangan,” ucapnya. Ia berharap arus barang akan lebih lancar sehingga inflasi akibat barang impor tidak akan terlalu tinggi.
Sedangkan terkait target inflasi tahun 2013, Chatib menyatakan pemerintah belum akan melakukan revisi. “Walau kita yakin bulan depan inflasi normal, tapi jangan terburu-buru merevisi target inflasi tahunan.”
Untuk inflasi year on year tahun ini pemerintah menargetkan pada tingkat 9,2 persen. “Proyeksinya masih segitu,” kata dia.Angka ini lebih tinggi dari target awal pemerintah yang dituangkan dalam asumsi makro APBN perubahan 2013 yang hanya 7,2 persen.
PRAGA UTAMA
Topik Terhangat
Polwan Jelita | Lurah Lenteng | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas