Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Logam Dasar Diprediksi Tumbuh 12,5 Persen  

image-gnews
Teknisi  melakukan pemeriksaan komponen mesin  yang di rakit oleh para siswa SMKN 1 Jakarta, kamis (05/01) Dengan kapasitas mesin 1500 CC  Twin Cam 16 valve, dengan bahan  logam tertentu yang masih di impor dari luar dibuat mampu bersaing dengan produk mesin mobil ternama. TEMPO/Dasril Roszandi
Teknisi melakukan pemeriksaan komponen mesin yang di rakit oleh para siswa SMKN 1 Jakarta, kamis (05/01) Dengan kapasitas mesin 1500 CC Twin Cam 16 valve, dengan bahan logam tertentu yang masih di impor dari luar dibuat mampu bersaing dengan produk mesin mobil ternama. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan, target pertumbuhan industri logam dasar, besi, dan baja tahun ini adalah 12,5 persen. "Target kita setidaknya 12,5 persen," katanya di sela pembukaan pameran industri logam dasar di Kementerian Perindustrian, Selasa, 20 Agustus 2013.

Ansari berpegang pada data Badan Pusat Statistik yang mengatakan, pertumbuhan industri logam dasar pada semester I tahun ini mencapai 12,74 persen. "Di semester II biasanya bisa melebihi semester I. Tapi melihat kondisi ekonomi global, kita pasang target tahunan yang realistis saja, 12,5 persen," jelasnya.

Pertumbuhan tersebut, menurut Ansari, digerakkan oleh derasnya arus investasi dan besarnya permintaan sektor industri lain, seperti otomotif dan permesinan. "Industri logam, otomotif, dan permesinan ini terkait erat, pertumbuhan yang satu akan turut menarik yang lain," katanya.

Menurut statistik yang dipublikasikan di laman Kementerian Perindustrian, pada 2010 terdapat 40 unit usaha di sektor logam dasar, besi dan baja. Saat itu, sebanyak 11.207 tenaga kerja terserap oleh sektor industri ini dengan nilai produksi mencapai Rp 15,29 triliun.

Pada 2011, pertumbuhan sektor industri logam dasar mencapai 13,06 persen. Namun, di tahun berikutnya pertumbuhan hanya mencapai 4 persen. Penurunan tingkat pertumbuhan ini, kata Ansari, disebabkan oleh kelangkaan bahan baku.

Untuk menyikapinya, Kementerian Perindustrian mendorong moratorium dan mempercepat pembatasan ekspor bahan baku mineral sebelum undang-undang tersebut berlaku pada 2014. Sebab saat ini, kata Ansari, beberapa mega proyek industri baja nasional sedang tumbuh dan dipastikan memerlukan bahan baku mineral tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di antara industri pengolah biji besi menjadi besi spons tersebut adalah PT Meratus Jaya Iron and Steel, dengan kapasitas produksi 315 ribu ton per tahun. Perusahaan hasil patungan PT Krakatau Steel Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk ini mendirikan pabriknya di Batu Licin, Kalimantan Selatan. "Proyek industri hulu besi baja seperti ini diharapkan mengurangi ketergantungan kita terhadap impor," kata Ansari.

PINGIT ARIA

Berita Terkait:
Struktur Industri Indonesia Lemah

Elesys Inc. Berencana Jadikan Indonesia Basis Produksi

Pemerintah Bakal Keluarkan Kebijakan DMO Produk Pertanian

Pertama Kali, Pertumbuhan Industri Lampaui Pertumbuhan Ekonomi

Industri Plastik Masih Berharap pada Polytama

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Seorang anak bermain di dekat Tugu Api Pancasila di TMII, Jakarta, Ahad, 12 September 2021. Pengelola mulai membuka dua wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yakni Taman Reptilia dan Taman Burung untuk rekreasi masyarakat saat masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.


Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Seorang anggota PPSU membersihkan jalanan pasca kerusuhan Aksi 22 Mei di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019. Sebanyak 12 unit kendaraan penyapu jalan, delapan unit mobil bak terbuka, dan sembilan unit truk anorganik untuk membantu pembersihan area tersebut. TEMPO/Subekti.
Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.


Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)
Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.


Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Pengunjung mendengarkan penjelas seorang sales saat berada di pameran industri grafika terbesar di Indonesia, FGD Expo 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 6 Agustus 2015. Pameran ini terbagi dalam beberapa kategori, antara lain printing and digital equipment, packaging and label production technology, promotion and advertising equipment. Tempo/Tony Hartawan
Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.


Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Industri tekstil. TEMPO/Prima Mulia
Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.


Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen
Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.


Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.


Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto berkunjung ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 5 Desember 2017. Tempo/Jati Mahatmaji
Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.


Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menteri Perindustrian yang juga bakal calon Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat memberi sambutan dalam acara Sarasehan Nasional GMPG di Hotel Manhathan, Jakarta, 10 Dsember 2017. Airlangga telah mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk menggantikan Setya Novanto sebagai ketum Golkar. Tempo/Ilham Fikri
Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.


Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pekerja mengamati proses produksi industri baja PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Jumlah industri baja nasional saat ini sebanyak 352 perusahaan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. TEMPO/Tony Hartawan
Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.