TEMPO.CO, Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Keuangan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada hari ini, Rabu, 24 Juli 2013. Dari hasil lelang tersebut, pemerintah meraup Rp 5,2 triliun dari total penawaran sebesar Rp 6,3 triliun.
Sesuai kewenangan yang diberikan, penerbitan dan penjualan SBSN di pasar perdana dalam negeri dengan cara lelang. "Direktur Jenderal Pengelolaan Utang atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang SBSN yang dimenangkan sebesar Rp 5.2 triliun," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi, Rabu, 24 Juli 2013.
Adapun sukuk negara yang di lelang ada lima seri, yaitu seri SPN-S 24012014 (new issuance), PBS001Q(new issuance), PBS001(reopening), PBS004 (reopening), dan PBS005 (reopening) melalui sistem pelelangan Bank Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hanya dua seri yang dimenangkan, yaitu SPN-S 24012014 (new issuance) dan PBS005 (reopening). Untuk seri SPN-S 24012014 jumlah penawaran yang masuk adalah Rp 5,9 triliun dengan yield terendah yang masuk 6,2 persen dan yield tertinggi 7,2 persen. Seri itu dimenangkan dengan nilai Rp 5,2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,7 persen dan akan jatuh tempo pada 24 Januari 2014.
Sementara untuk seri PBS005 (reopening) jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 110 miliar dengan yield terendah yang masuk 8,5 persen dan yield tertinggi yang masuk 9,7 persen. Seri itu dimenangkan dengan jumlah nominal Rp35 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8,5 persen dan akan jatuh tempo pada 15 April 2043.
Sedangkan tiga seri yang tidak dimenangkan adalah PBS001Q(new issuance) dengan jumlah penawaran Rp123 miliar dengan yield rata-rata 7,2-7,7 persen. Untuk seri PBS001(reopening) mendapat penawaran sebesarRp104 miliar dengan kisaran yield 7,5-8,5 persen, dan seri PBS004 (reopening), mendapat penawaran sebesar Rp28 miliar dengan yield 8,5-9 persen.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar
Jenderal Rekening Gendut Tidak Etis Jadi Kapolri
FPI: Kami Bubar Sendiri Kalau Penegak Hukum Tegas
Kompolnas: Tak Ada Calon Kapolri yang Bersih
SBY Pidato, Anak-anak Tak Menyimak