TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Otoritas Jasa Keuangan membenarkan ada pemanggilan terhadap Ustad Yusuf Mansur terkait usaha investasi yang dikelolanya. “Benar, besok --Senin 22 Juli 2013, kami mengundang dia untuk memberikan penjelasan,” ujar Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan Rahmat Waluyanto saat dihubungi pada Ahad, 21 Juli 2013.
Pemanggilan Ustad yang dikenal dengan sapaan Ustad YM ini, menurut Rahmat, dilakukan oleh Bidang Pasar Modal dan Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK. “Dua bidang ini merasa concern terhadap usaha investasi yang dijalankan Yusuf Mansur,” katanya. Dalam pemanggilan ini, OJK akan meminta penjelasan dari Yusuf terkait usahanya. “Karena kami juga belum tahu apa-apa.”
Usaha investasi Patungan Usaha dan Patungan Aset yang dijalankan Ustad YM hangat dibicarakan dalam sepekan terakhir. Pasalnya, usaha berbentuk pengumpulan dana dari masyarakat ini dicurigai merupakan usaha bodong. Sempat diberitakan sejumlah investor yang menanamkan modalnya kepada sang ustad melapor ke OJK karena tidak ada kejelasan penggunaan dana.
Melalui usaha investasi ini, Ustad YM menghimpun dana mencapai miliaran rupiah yang bersumber dari ribuan investor. Dana yang terkumpul itu rencananya akan digunakan untuk membangun dan membeli sejumlah aset, seperti apartemen haji di Mekah, Arab Saudi, serta hotel dan tanah di tanah air. Sejak ramai diberitakan, pendaftaran investor baru untuk Patungan Usaha dan Patungan Aset ditutup sementara sejak dua pekan lalu.
Otoritas Jasa Keuangan belum menemukan indikasi penipuan atau temuan mencurigakan dari usaha ini. “Kami belum tahu apa-apa karena memang belum memeriksa,” kata Rahmat. Karena itulah, ujarnya, besok Yusuf Mansur diundang untuk menjelaskan seluk-beluk usahanya. “Nanti kami bisa menilai apakah usaha dia bermasalah atau tidak.”
Rahmat menyatakan klarifikasi atas usaha investasi Ustad YM ini merupakan inisiatif badan yang mengatur kegiatan usaha sektor jasa keuangan tersebut. “Kami merasa terpanggil karena ini terkait perlindungan terhadap masyarakat,” ujarnya.
PRAGA UTAMA
Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK
Terpopuler:
Pedagang Tenabang: Ahok Jangan Terlalu Kejamlah!
FPI Merasa Dikesankan Jadi Musuh Warga
'Perang Badar' KPK di Kasus Hambalang
DPR: Polisi Jangan Jadi Beking FPI