TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Asnawi menyatakan pihaknya meragukan mengenai kehalalan daging sapi impor dari Bulog. Menurut dia, asal muasal atau identitas dari daging tersebut belum jelas.
"Daging tersebut dari perusahaan mana tidak jelas," kata Asnawi saat dihubungi, Ahad, 21 Juli 2013. Dia menyatakan Bulog belum bisa membuktikan kehalalan daging tersebut. "Kami pun belum bisa menjual ke konsumen," ujar dia.
Asnawi mengatakan, daging tersebut belum jelas sudah diakui atau belum oleh asosiasi muslim Australia ataupun oleh Majelis Ulama Indonesia. "Sedangkan daging tersebut berasal dari negara dengan minoritas muslim," ujar dia.
Menurut Asnawi, jika terjadi sesuatu kepada konsumen terkait daging sapi impor tersebut, yang dicari bukanlah Bulog. "Yang dicari pertama pasti pedagangnya," ujar dia. Oleh karena itu, kata dia, APDI ingin memastikan terlebih dahulu mengenai kehalalan daging impor tersebut.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimoeso mengatakan pihaknya sudah mendatangkan 40 ton dari total 3.000 ton daging sapi potong yang harus diimpor oleh Bulog.
Untuk melaksanakan operasi pasar, Soetarto menyatakan akan mengajak sejumlah asosiasi distributor dan pedagang daging untuk mendistribusikannya. Sampai saat ini, baru Asosiasi Distributor Daging Indonesia yang mengaku telah mendapat kuota 2 ton untuk didistribusikan ke sejumlah pasar di DKI Jakarta.
NINIS CHAIRUNNISA