TEMPO.CO, Jakarta -- Sebanyak 22 bank menyalurkan kredit sindikasi Rp 1 triliun kepada PT Lintas Marga Sedaya (LMS) untuk proyek tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Penyaluran ini bagian dari komitmen kredit sindikasi pimpinan BCA dan Bank DKI senilai Rp 8,8 triliun.
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pencairan kredit tahap pertama bisa dilakukan setelah LMS mampu memenuhi seluruh syarat administrasi. "Kredit sindikasi ini salah satu kredit perbankan terbesar yang disalurkan untuk pembangunan jalan tol," katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Rabu, 26 Juni 2013.
Baca Juga:
Jahja menjelaskan pencairan kredit ini merupakan bentuk dukungan perbankan terhadap pembangunan infrastruktur. Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyanto Wibowo berharap proyek itu berjalan lancar dan selesai tepat waktu. "Pembangunan proyek infrastruktur demi mendorong perekonomian nasional," katanya.
Presiden Direktur LMS Muhammad Fadzil mengatakan progres konstruksi mencapai 4,4 persen. Progres ini melebihi target yaitu 3 persen pada Juni ini. Dengan pencairan kredit sindikasi dari perbankan ini progres konstruksi diharapkan dapat berjalan lebih cepat. Apalagi proses pembebasan lahan berlangsung dengan baik. "Beberapa warga yang semula menolak mulai menerima dana kompensasi," katanya. Dana kompensasi itu ditetapkan pemerintah.
Proyek jalan tol sepanjang 116 km ini ditargetkan selesai dan dapat beroperasi pada 2015. Direktur LMS Steve Ginting menjelaskan jalan tol Cipali terbagi menjadi enam tahap dan memiliki jumlah simpang susun (interchange) sebanyak 7 buah yang meliputi SS Cikopo, Kalijati, Subang, Cikedung, Kertajati, Sumberjaya dan Palimanan.
Baca Juga:
Jalan tol ini diklaim mampu melancarkan transportasi dari Jakarta menuju Cirebon, Jawa Barat. Jarak tempuh Jakarta-Cirebon yang selama ini melalui Pantai Utara (Pantura) akan semakin pendek.
Jalan tol ini diharapkan mampu mengurai kemacetan, mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas, dan menciptakan efisiensi bagi para pelaku usaha. "Kami berharap dapat menyelesaikan tepat waktu," kata Steve.
MARTHA THERTINA