TEMPO.CO, Jakarta - Agus Joko Pramono akhirnya terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan. Agus terpilih melalui mekanisme voting Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat dengan jumlah dukungan sebanyak 42 suara dari 56 orang anggota Dewan yang hadir.
"Dengan hasil tersebut, Komisi XI memilih Agus Joko Pramono menjadi anggota BPK," kata Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Izedrik Emir Moeis, saat mengumumkan hasil voting di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa malam, 25 Juni 2013.
Adapun Agus Joko adalah Tenaga Ahli Anggota BPK Bahrullah Akbar. Sejak mendaftar menjadi calon, Agus Joko kerap bergerilya ke sejumlah politikus. Termasuk melobi Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan. Agus Joko juga disebut-sebut mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan, PPP, dan PKS.
Wakil Ketua Komisi XI, Andi Timo Pangerang, berharap calon terpilih bisa bekerja dengan baik. Dia tidak membantah jika Agus merupakan calon yang disokong oleh Partai Demokrat. "Ya memang dari awal ke sana (Agus Joko)," katanya. Dia membantah jika partainya sejak awal menjagokan Muchayat. "Setelah pelamaran calon kami laporkan ke fraksi. Hasilnya itu," katanya.
Agus memang menjadi salah satu calon kuat di kalangan Komisi Keuangan. Sebelumnya, nama Muchayat yang disebut-sebut menjadi calon kuat. Namun, mantan Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang menjadi sorotan ini karena diduga berperan mengatur kemenangan Adhi Karya dalam proyek pembangunan stadion Hambalang yang juga diaudit oleh BPK hanya mendapat 12 suara.
Muchayat, adalah ayah dari Munadi Herlambang yang merupakan salah seorang pemilik perusahaan subkontrak PT Dutasari Citralaras. Dia juga sudah beberapa kali diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Adapun calon lain, Eddy Rasyiddin hanya mendapat satu suara dan Gunawan Sidauruk mendapat satu suara. "Setelah ini nanti Komisi akan berkirim surat ke Pimpinan DPR untuk mengesahkan calon tersebut dalam Paripurna," kata Andi.
ANGGA SUKMA WIJAYA